Berdasarkan keperluan tersebut, sebagai calon guru abad-21 tidak lagi hanya bisa mengandalkan pengetahuan saja karena berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin canggih, anak-anak abad-21 diberi kemudahan mendapatkan informasi. Dengan begitu, guru juga harus memiliki kemampuan kreativitas dan kecerdasan bertindak. Kreativitas seorang guru dibutuhkan untuk memberikan pengajaran kepada siswa sebuah dorongan supaya siswa dapat mencapai kecakapan yang diperlukan. Lalu dengan kecerdasan bertindak, guru akan mampu mengeksekusi pikiran kreatifnya sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu sebagai calon guru juga harus melek terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan tantangan yang akan dihadapi yang nantinya harus mencari pemecahan masalah tersebut dengan memperhitungkan dampak positif dan dampak negatifnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan tidak hanya sebagai bentuk komunikasi saja, tetapi juga menjadi sarana dan fasilitas dalam pembelajaran untuk memberikan pengalaman dalam perubahan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi ini menjadikan guru memiliki peran sebagai fasilitator dan pendamping siswa dalam belajar. Karena informasi yang sudah sangat mudah tersebar luas dan siswa dengan mudah dapat mengaksesnya. Selain itu, dalam metode pembelajaran yang kreatif harus berpedoman pada prinsip bahwa setiap individu memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran pada abad 21 ini juga memiliki keberagaman yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran yang aktif, kreatif dan juga menarik.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dalam perkembangan teknologi, dimana menurut Sudibyo (2011 : 182) penggunaan e-learning dalam pendidikan dapat menimbulkan beberapa masalah dimana guru dapat dialih fungsikan yang kedepannya guru akan tersingkirkan dan nantinya siswa bisa menjadi seseorang yang individualis karena sistem pembelajaran yang dilakukan siswa adalah belajar mandiri.Â
Ke depannya murid akan sulit untuk dibimbing dan dibina karena kurangnya etika dan disiplin yang diakibatkan oleh sifat individu pada anak yang lambat laun etika dan sopan santung akan hilang pada diri anak. Mengunduh sesuatu dari internet sesuatu hal yang kurang baik bahkan bisa sampai terkena pelanggaran, hal tersebut yang dikhawatirkan oleh semua guru maupun orang tua yang dimana siswa saat ini telah menerima banyak informasi yang membludak atau information overload, dimana menemukan suatu informasi secara terus menerus tiada hentinya yang nantinya membuat seseorang kecanduan terhadap apa yang dia suka dan rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menghabiskan uang dan banyak waktu untuk melayani kecanduan tersebut.
Siswa saat ini banyak sekali mengkonsumsi informasi yang kurang bermakna secara berlebihan, dimana hal tersebut bisa terjadi karena pesatnya teknologi saat ini yang menyebabkan siswa atau anak lebih mudah mendapatkan informasi. Peran orang tua sangatlah penting diera pesatnya teknologi saat ini agar siswa atau anak terpantau dalam menggunakan teknologi.Â
Tindakan kriminal juga dapat terjadi pada teknologi dalam pendidikan ini dimana pencurian dokumen penting dimana dokumen tersebut berisi struktur atau tatanan pendidikan yang berkasnya sangat dirahasiakan, tindakan kriminal tersebut dapat disebut cyber crime.Â
Dampak selanjutnya tentang pesatnya teknologi terhadap pendidikan dimana anak saat ini memiliki sikap apatis, sikap dimana anak mampu menyelesaikan tugasnya sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Dengan bantuan teknologi yang pesat dan banyaknya aplikasi yang digunakan yang bersifat virtual contohnya e-learning yang pembelajarannya tidak dilakukan bersama - sama didalam kelas atau tatap muka maka siswa akan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan, dan pembelajaran akan kurang maksimal karena kurangnya interaksi antara siswa dengan guru.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan diantaranya: (a) mengawasi dan mempertimbangkan resiko yang terjadi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada anak; (b) tidak menjadikan teknologi informasi sebagai sarana atau media utama/ satu-satunya dalam proses pembelajaran, anak masih membutuhkan buku cetak sebagai referensi belajar; ( c) campur tangan pemerintah dibutuhkan dalam penyaringan informasi yang dapat diakses oleh anak; serta (d) kebijakan pemerintah untuk melindungi pengguna dari cyber crime, misalnya dengan membentuk cyber task yang berfungsi untuk melindungi keamanan teknologi, sistem yang merekap data, dan juga penanganan penyalahgunaan di bawah umur.
Teknologi dalam pendidikan sendiri ada karena bertujuan untuk memperkenalkan dan membiasakan para siswa dan siswi pada dunia teknologi dengan tujuan untuk mengembangkan pola berfikir kritis, mampu mengembangkan kemampuan berpendapat tentang teknologi, mengidentifikasi dampak teknologi mengenai dampak positif dan dampak negatif, memiliki wawasan dalam memilih profesi dalam bidang teknologi, memiliki motivasi untuk belajar lebih lanjut mengenai teknologi. Dengan tujuan tersebut diharapkan para siswa dan siswi mapu untuk melakukan pembelajaran menggunakan teknologi. Di tengah kemajuan teknologi saat ini, pada kenyataannya Indonesia belum sepenuhnya mampu menerapkan teknologi informasi di bidang pendidikan. Hambatan ini disebabkan karena ketidak merataan infrastruktur yang dapat mendukung penerapan teknologi di segala penjuru sekolah di Indonesia.Â
Ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai salah satu penyebabnya yaitu biaya pengadaan fasilitas TIK kurangnya dana yang dialokasikan oleh pemerintah untuk memenuhi ketersedian fasilitas yang mendukung perkembangan teknologi. Selain itu, sumber daya manusia yang tidak siap dalam menghadapi teknologi informasi di bidang pendidikan untuk melibatkan teknologi dalam pendidikan.. Maka dari itu dibutuhkan upaya agar penerapan teknologi dalam pendidikan di Indonesia merata dsn lebih maju. Sehingga nantinya teknologi di Indonesia bisa lebih maksimal dan bsia dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya pada pendidikan, agar Indonesia nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik kedepannya.
Referensi / Daftar Pustaka