2. Pengembangan Diri yang Holistik: Ide eudaimonia mendorong pengembangan diri yang menyeluruh, baik secara akademis maupun secara moral, sosial, dan spiritual. Ini sangat penting bagi sarjana yang ingin melakukan hal-hal yang baik untuk masyarakat.Â
3. Panduan dalam Pengambilan Keputusan Etika Kebahagiaan Aristotle memberi sarjana kerangka kerja yang kuat untuk membuat pilihan etis dalam konteks profesional dan personal. Ini membantu mereka dengan lebih bijaksana menghadapi dilema moral.Â
4. Pencapaian Kebahagiaan Berkelanjutan: Pemahaman tentang eudaimonia membantu akademisi menghindari kedok materialisme dan hedonisme dan mengarahkan mereka pada pencapaian kebahagiaan yang lebih substansial dan berkelanjutan.Â
Bagaimana Menerapkan Etika Kebahagiaan Aristotle dalam Kehidupan Sarjana?
1. Pengembangan Keutamaan Intelektual Â
a) Pembelajaran Berkelanjutan
- Aktif mengikuti perkembangan dalam bidang keahlian
- Berpartisipasi dalam seminar dan konferensi
- Melakukan penelitian dan publikasi ilmiah
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis
b) Praktik Reflektif
- Melakukan evaluasi diri secara berkala
- Menulis jurnal reflektif
- Mendiskusikan ide dan pemikiran dengan rekan sejawat
- Mengintegrasikan teori dengan praktik
2. Kultivasi Keutamaan Moral
a) Pengembangan Integritas
- Menjunjung tinggi kejujuran akademik
- Bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan
- Konsisten antara kata dan perbuatan
- Menghormati hak kekayaan intelektual
b) Pelayanan kepada Masyarakat
- Berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat
- Membagikan pengetahuan dan keahlian
- Menjadi mentor bagi generasi muda
- Berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial
3. Pencapaian Keseimbangan Hidup