Ada rencana berwisata ke Jawa Tengah, khususnya selatan Jawa Tengah? Dan Anda seorang pecinta pantai? Jika iya, jangan lewatkan destinasi ini. Pantai Menganti biasa orang menyebutnya. Sebuah pantai yang berlokasi di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini merupakan salah satu pantai terindah di Jawa Tengah.
Rute kedua, jika melalui kota Purwokerto, dapat menuju Kota Kebumen via Sumpiuh. Lalu melanjutkan perjalanan menuju pantai Logending. Jika pantai Logending kita belok kanan, menuju pantai Menganti belok ke kiri. Ikuti terus jalan yang menanjak. Kurang lebih dari pantai Ayah jaraknya sekitar 4 km atau mungkin membutuhkan 20 menit sampai Gerbang Masuk pantai Menganti. Setelah itu,kalian akan disambut awesome hidden paradise. Surga indah yang tersembunyi.
Bagi penulis, definisi terindah tidak hanya mengandalkan alam saja yang menawan, namun terdapat sebuah value pendukung untuk mendapatkan gelar ‘terindah’ itu. Selain tangan Tuhan, perlu juga sentuhan tangan manusia untuk melengkapinya. Apa saja value untuk mendapatkan gelar terindah? Berikut penulis paparkan alasan-alasan mengapa Menganti memang pantas untuk di jadikan pilihan.
Ini jelas menjadi alasan utama mengapa pantai Menganti menjadi tujuan. Satu kata yang mendeskripsikan; Indah. Bagi penulis, Menganti merupakan sebuah pantai dengan ‘paket komplit’. Tebing karang (karst) yang ditaburi pasir putih di sisi kanan dan pasir hitam di sisi kiri adalah pemandangan yang akan didapati. Karang yang menjulang menjadikan Menganti indah dilihat dari atas tebing. Sementara itu, perpaduan pasir hitam dan pasir putih di sisi bawah pantai, menjadikan Menganti elok dipandang dari bawah.
Pemandangan di kawasan Pantai Menganti kian terlihat indah jika dapat naik ke mercusuar untuk melihat luasnya Samudera Hindia plus semilir anginnya dan dapat melihat pemandangan pantai lainnya seperti Pantai Karangbata dan Pantai Pecaron. Bahkan, jika kalian kesana saat musim penghujan tebing-tebing sebelah barat Pantai Menganti akan menyuguhkan empat buah air terjun yang mengucur dari ketinggian lebih dari 30 meter. Kurang indah apa lagi coba pantai ini? Komplit bukan?
Indah saja tak cukup menjadikan Menganti pilihan. Kelebihan tambahan wajib adanya, agar Menganti pantas memang menjadi pilihan. Salah satunya adalah akses jalan serta infratruktur penunjang tujuan yang disediakan. Karena, terdapat tempat wisata yang menarik namun membutuhkan waktu yang lama di perjalanan. Sulitnya akses dan infrastruktur yang kurang memadai selalu menjadi penghalang.
Berita baiknya, untuk menuju Menganti aspal yang di sediakan pemerintah sangat memadai. Pemerintah daerah Kebumen tampaknya sangat sadar akan besarnya potensi yang di punya Menganti. Selain itu, fasilitas penunjang seperti homestay, musholla, tempat makan pun tersedia dengan baik disini. Jadi, kiranya tepat akses mudah serta fasilitas penunjang lainnya menjadikan alasan kedua mengapa memilih Menganti.
Sebagai seorang traveller, salah satu daya tarik menuju sebuah destinasi adalah budget yang terjangkau. Ramah dikantong. Seperti yang lalu, pernah diberitakan dalam sebuah media online, salah seorang wisatawan memposting akan mahalnya makanan di salah satu wisata pantai. Dimana dia memesan es teh manis sebanyak empat gelas seharga Rp 200.000,-. Mencekik!
Tenang saja, di Menganti hal tersebut tidak akan terjadi. Harga makanan di Menganti masih wajar. Bahkan tergolong murah untuk sebuah tempat wisata. Contohnya, sepotong mendoan (makanan khas selatan Jawa seperti Banyumas dan sekitarnya) cukup merogoh kocek  Rp 2.000,- saja. Es teh manis sebagai pelengkap pun dihargai dengan harga yang sama. Ramah bukan?
Selain ramah untuk kantong, masyarakat di Menganti pun sangat ramah dalam kesehariannya. Biasanya, masyarakat dekat pantai selalu diidentikan dengan sifat yang keras. Namun, penduduk Menganti mematahkan stereotip tersebut. Masyarakat yang murah senyum serta selalu menyapa adalah ciri khas daerah Menganti. Berasa di rumah sendiri jika berkunjung ke Pantai ini.
Sempurna? Memang. Dan pertanyaannya, kapan kalian ke Menganti?
Salam.
Nb: Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
@VisitJawaTengah (www.twitter.com.visitjawatengah);
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H