Ketiga, pendekatan kolaboratif antara sekolah dan orang tua. Orang tua juga perlu dilibatkan dalam program pencegahan kekerasan, sehingga mereka dapat memantau perkembangan anak-anak mereka di rumah dan memberikan dukungan yang diperlukan. Melalui pertemuan rutin, orang tua dan sekolah bisa bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa.
Keempat, perluasan layanan konseling dan pendampingan bagi siswa yang mengalami kesulitan emosional atau sosial. Sekolah harus menyediakan konselor profesional yang dapat membantu siswa mengelola stres, konflik, dan masalah pribadi mereka. Dukungan ini sangat penting untuk mencegah kekerasan yang mungkin timbul akibat permasalahan yang tidak terselesaikan.
Wasana Kata
Kekerasan di sekolah adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang, bukan menjadi tempat di mana kekerasan dibiarkan terjadi. Program pencegahan yang tepat, peran ekstrakurikuler, pendidikan karakter, serta kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua adalah kunci dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kekerasan di sekolah dapat diminimalisir, bahkan dihentikan sepenuhnya
Semoga kekerasan dan bullying di kalangan pelajar makin berkurang.
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H