Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan Keagamaan dan Ekstrakurikuler Menjadi Sarana Hentikan Kekerasan di Sekolah

4 Oktober 2024   20:19 Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan ekstrakurikuler Banjari menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa madrasah (foto dokpri)

Mungkinkah Kekerasan di Sekolah Dihentikan? Program Preventif dan Peran Ekstrakurikuler dalam Menciptakan Lingkungan Aman (Ahmad Syaihu)

Kekerasan di sekolah adalah fenomena serius yang kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya, "Bagaimana bisa kekerasan terjadi di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat pendidikan dan perlindungan bagi anak-anak?" Pertanyaan ini penting untuk dipikirkan karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi siapa saja, baik bagi siswa, guru, maupun staf lainnya. Apakah kekerasan di sekolah benar-benar bisa dihentikan, dan bagaimana cara kita bisa mencegahnya?

Kegiatan ekstrakurikuler Banjari menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa madrasah (foto dokpri)
Kegiatan ekstrakurikuler Banjari menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa madrasah (foto dokpri)

Mengapa Kekerasan Terjadi di Sekolah?

Kekerasan di sekolah tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang mempengaruhinya, mulai dari lingkungan keluarga, tekanan akademis, hingga dinamika sosial di antara siswa. Salah satu faktor yang paling umum adalah masalah emosi dan kontrol diri. Banyak siswa yang tidak dibekali dengan kemampuan mengelola emosi atau berkomunikasi dengan baik, sehingga kekerasan sering kali menjadi pelampiasan dari frustrasi atau konflik yang tak terselesaikan.

Selain itu, ada pengaruh media sosial dan digital yang sering kali memperburuk situasi. Cyberbullying, misalnya, menjadi salah satu bentuk kekerasan yang terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Tindakan ini sering kali dilakukan secara anonim, sehingga para pelaku merasa aman dan bebas dari tanggung jawab atas perbuatannya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memang memiliki tugas untuk mengembangkan akademik siswa, tetapi pendidikan moral dan sosial juga perlu diperkuat. Jika tidak, ketimpangan dalam pendidikan karakter akan terus menjadi salah satu penyebab utama munculnya kasus kekerasan di lingkungan sekolah.

Ekstrakurikuler tari menjadi daya tarik bagi siswi untuk menyalurkan hobinya (foto dokpri)
Ekstrakurikuler tari menjadi daya tarik bagi siswi untuk menyalurkan hobinya (foto dokpri)

Bisakah Sekolah Menjadi Tempat yang Aman?

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Namun, untuk mencapai hal ini, semua pihak harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung. Guru, staf, orang tua, dan siswa sendiri perlu saling berperan dalam membangun suasana sekolah yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun