Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Stop Doom Spending, Cara Bijak Atasi Kecemasan Ekonomi demi Stablitas Keuangan

2 Oktober 2024   09:13 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Doom Spending (detkedu)

Kurangnya Pengendalian Diri: Dalam situasi yang penuh tekanan, banyak orang sulit mengontrol diri mereka dan akhirnya melakukan pembelian impulsif yang tidak direncanakan.

Dampak Doom Spending pada Keuangan

Dampak utama dari doom spending adalah memburuknya kondisi keuangan seseorang. Pengeluaran yang tidak terkontrol, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti meningkatnya hutang kartu kredit, berkurangnya tabungan, atau kesulitan memenuhi kebutuhan dasar. Selain itu, perilaku ini juga dapat memicu stres tambahan, karena orang yang terjebak dalam doom spending biasanya merasa menyesal setelah melakukan pembelian.

Jika perilaku doom spending tidak dihentikan, kondisi ini bisa mengarah pada siklus kebiasaan buruk yang sulit diputus. Pada akhirnya, kecemasan yang awalnya diatasi dengan berbelanja akan kembali dengan intensitas yang lebih besar, disertai dengan penyesalan dan rasa bersalah karena kondisi keuangan yang memburuk.

Tips Menghentikan Kebiasaan Doom Spending

Jika Anda menyadari bahwa Anda terjebak dalam doom spending, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengendalikan perilaku tersebut dan mengelola keuangan dengan lebih baik:

  1. Buat Anggaran Keuangan yang Ketat: Langkah pertama yang harus diambil adalah membuat anggaran bulanan yang jelas. Tentukan berapa banyak uang yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan pengeluaran tambahan. Dengan anggaran ini, Anda dapat lebih sadar akan kemampuan keuangan Anda sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu.

  2. Evaluasi Kebutuhan vs. Keinginan: Sebelum melakukan pembelian, tanyakan pada diri sendiri apakah barang yang akan dibeli merupakan kebutuhan atau hanya keinginan. Jika barang tersebut tidak benar-benar diperlukan, pertimbangkan untuk menunda atau bahkan membatalkan pembelian.

  3. Berikan Waktu Sebelum Membeli: Salah satu cara efektif untuk mencegah pembelian impulsif adalah dengan memberikan jeda waktu sebelum membeli barang. Misalnya, tunggu 24 jam sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Jika setelah waktu tersebut Anda masih merasa barang tersebut penting, barulah pertimbangkan untuk membelinya.

  4. Cari Alternatif yang Lebih Murah: Pertimbangkan untuk membeli barang bekas, menyewa, atau meminjam barang dari teman atau keluarga. Langkah ini tidak hanya menghemat uang, tetapi juga membantu mengurangi perilaku konsumtif yang berlebihan.

  5. Cari Sumber Ketenangan yang Lain: Jika Anda merasa cemas atau stres, cobalah untuk mencari cara lain dalam mengatasi emosi tersebut selain berbelanja. Meditasi, olahraga, atau berbicara dengan teman dapat membantu mengurangi kecemasan tanpa harus mengeluarkan uang.

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun