Dalam klasemen perolehan medali, Bali, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Banten juga mencatatkan prestasi yang cukup baik. Bali mengumpulkan 34 medali emas, Yogyakarta 30 medali emas, Kaltim 27 medali emas, dan Banten dengan 21 medali emas. Ini menunjukkan bahwa meskipun Jabar mendominasi, provinsi lain juga berkontribusi dalam menyemarakkan ajang olahraga bergengsi ini.
PON 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk menjalin persahabatan antarprovinsi dan mendorong pertumbuhan olahraga di Indonesia. Setelah penutupan ini, diharapkan hasil dan pengalaman dari PON 2024 bisa menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran untuk penyelenggaraan PON selanjutnya.
Dengan berakhirnya PON 2024, Jabar akan mengukir namanya sebagai juara umum yang layak diacungi jempol. Perolehan medali yang mengesankan ini mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan komitmen para atlet serta pelatih. Selamat untuk semua kontingen, dan semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk berprestasi di bidang olahraga!
Pada hari penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara pada Jumat, 20 September, Jawa Barat (Jabar) kembali menunjukkan dominasinya di dunia olahraga dengan menempati puncak klasemen perolehan medali. Dengan total 529 medali, rincian perolehan medali Jabar adalah 191 medali emas, 159 medali perak, dan 179 medali perunggu. Keberhasilan ini membuat Jabar hampir pasti menjadi juara umum, meskipun masih ada beberapa medali yang akan diperebutkan pada hari terakhir kompetisi.
Jabar mengungguli DKI Jakarta, yang berada di posisi kedua dengan total 472 medali, terdiri dari 182 medali emas, 148 medali perak, dan 142 medali perunggu. Posisi ketiga ditempati oleh Jawa Timur (Jatim), yang berhasil meraih 146 medali emas, 134 perak, dan 141 perunggu. Sementara itu, Sumatera Utara, sebagai tuan rumah, berada di urutan keempat dengan 79 medali emas, 59 perak, dan 115 perunggu.
Jawa Tengah Geser Aceh di Posisi 5 Besar
Di tengah persaingan ketat ini, Jawa Tengah berhasil menggeser Aceh ke posisi keenam. Jateng meraih 68 medali emas, 74 medali perak, dan 113 perunggu, sementara Aceh mengumpulkan 63 medali emas, 48 perak, dan 77 perunggu. Dominasi Jabar ini tidak terlepas dari konsistensi dan kualitas atlet yang telah dipersiapkan dengan matang dalam berbagai cabang olahraga.
Pada hari terakhir PON 2024, masih ada beberapa cabang yang mempertandingkan medali, seperti angkat berat, kempo, dan woodball. Namun, jumlah medali emas yang diperebutkan tidak mungkin bisa mengubah jarak poin antara Jabar dan Jakarta, yang mencapai sembilan medali emas. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Jabar dengan percaya diri sudah bisa merayakan keberhasilan mereka sebagai juara umum.
Jabar sebelumnya juga mencatatkan prestasi yang sama pada dua edisi PON sebelumnya, termasuk PON Papua 2020, yang terlambat digelar akibat pandemi Covid-19. Dengan pencapaian ini, Jabar kini berpotensi menjadi juara umum untuk keenam kalinya. Di sisi lain, DKI Jakarta masih memegang rekor juara umum terbanyak dengan 11 kali, meski gelar terakhir mereka diraih pada tahun 2012.
Keberhasilan Jabar meraih medali emas secara konsisten menjadi sorotan utama dalam PON 2024. Hal ini menunjukkan adanya sistem pembinaan yang baik serta dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Pelatih dan staf pendukung telah bekerja keras untuk memastikan bahwa atlet-atlet Jabar siap bersaing di level tertinggi.