Kenaikan Rangking FIFA Timnas Indonesia Suporter Malaysia Desak FAM Ikuti Jejak PSSI untuk Perkuat Timnas (Ahmad Syaihu)
Setelah pengumuman terbaru mengenai peringkat FIFA, perhatian publik tertuju pada perkembangan Timnas Indonesia dan respons suporter Malaysia. Dalam ranking FIFA yang dirilis pada 19 September 2024, Timnas Indonesia berhasil meraih posisi 129, meloncat empat peringkat dari sebelumnya yang berada di posisi 134. Pencapaian ini tidak terlepas dari performa gemilang skuad Garuda dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kangkangi 5 Negara Eropa
Dalam dua laga yang sangat berarti, Timnas Indonesia menunjukkan ketangguhan. Pertandingan pertama melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City pada 6 September berakhir imbang 1-1. Selang lima hari kemudian, Indonesia kembali menunjukkan performa solid dengan hasil imbang melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dari kedua pertandingan tersebut, Timnas Indonesia berhasil meraih tambahan poin yang signifikan, yaitu 15.44, yang berkontribusi pada lonjakan peringkat mereka.
Berkat posisinya di peringkat 129 Timnas Indonesia melampui peringkat 5 negara Eropa anggota UEFA yaitu Latvia (137), Lithuania (139), Faroe Island (140), Moldova (149) dan Andorra (169), termasuk tetangga kita Malaysia di Peringkat 132 FIFA.
Sementara itu, Timnas Malaysia juga mengalami perubahan dalam peringkat mereka, meskipun tidak secepat dan se-signifikan Indonesia. Malaysia naik dua peringkat menjadi posisi 132 setelah meraih dua kemenangan dalam Piala Merdeka 2024, mengalahkan Filipina dan Lebanon. Namun, hasil ini tampak kalah mengesankan dibandingkan pencapaian Indonesia, yang membuat suporter Malaysia merasa perlu ada perubahan dalam strategi pengembangan tim nasional mereka.
Reaksi Suporter Malaysia
Reaksi suporter Malaysia sangat cepat dan jelas setelah melihat Indonesia menduduki peringkat yang lebih tinggi. Banyak di antara mereka yang meminta Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meniru pendekatan yang diambil oleh PSSI dalam pengembangan tim. Mereka menyoroti pentingnya mengidentifikasi dan merekrut pemain-pemain keturunan berkualitas untuk dinaturalisasi, langkah yang sudah dilakukan oleh PSSI dengan memanggil sejumlah pemain diaspora yang berpotensi.
Salah satu suara di media sosial, Rizal Shaari, mengekspresikan harapannya melalui sebuah unggahan, "Harap #FAM dapat tambah pemain-pemain warisan beberapa orang dalam masa terdekat.. untuk main dengan HM." Permintaan ini mencerminkan keinginan suporter Malaysia untuk melihat tim mereka menjadi lebih kompetitif di kancah internasional. Kenaikan Timnas Indonesia ke posisi 129 seakan menjadi cambuk bagi Malaysia untuk melakukan perbaikan serius dalam pengembangan tim nasional mereka.
Fenomena ini menyoroti pentingnya strategi dalam sepak bola modern, terutama dalam hal pengembangan pemain. Sementara Indonesia telah berhasil menarik perhatian dengan pendekatan yang lebih terbuka terhadap pemain keturunan, Malaysia kini dihadapkan pada tantangan untuk mengevaluasi metode mereka sendiri dalam mencari dan mengembangkan bakat. Ini juga menunjukkan bagaimana persaingan di level regional bisa mendorong tim-tim untuk berinovasi dan beradaptasi.
Dalam konteks ini, penting untuk melihat pergeseran yang terjadi dalam cara tim nasional beroperasi. Kenaikan peringkat bukan hanya tentang hasil di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana federasi sepak bola mengelola dan mempersiapkan skuad mereka. Timnas Indonesia telah menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, prestasi yang lebih baik tidak hanya mungkin, tetapi juga bisa dicapai dalam waktu singkat.
Berharap FAM tiru cara Indonesia dalam naturalisasi pemain yang berkualitas
Di sisi lain, bagi suporter Malaysia, hal ini juga menjadi refleksi atas pentingnya dukungan yang konsisten untuk tim nasional. Sementara mereka mendesak FAM untuk melakukan langkah-langkah strategis, dukungan dari basis penggemar yang loyal juga akan menjadi kunci untuk meningkatkan semangat tim. Timnas Malaysia perlu mengedepankan program pelatihan yang berfokus pada pengembangan pemain muda dan menemukan talenta yang tersembunyi, serta memaksimalkan potensi pemain yang ada.
Wasana Kata
Secara keseluruhan, dinamika antara Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia dalam ranking FIFA menciptakan momen penting dalam sepak bola Asia Tenggara. Kenaikan Indonesia menjadi pemicu bagi Malaysia untuk introspeksi dan perbaikan, serta menunjukkan bagaimana persaingan bisa membawa dampak positif bagi perkembangan olahraga di kawasan ini. Semoga ke depan, kedua tim dapat terus berkembang dan membawa prestasi yang membanggakan bagi negara masing-masing.
Salam olahraga, 19 September 2024
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H