Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sholawat Kepada Nabi Bentuk Kerinduan dan Kecintaan Kepada Beliau dan Keluarganya

14 September 2024   17:07 Diperbarui: 14 September 2024   17:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kampung saya, peringatan Maulid Nabi selalu dirayakan dengan semarak, sebagai wujud cinta dan kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW. Acara ini biasanya diisi dengan sholawatan dan pengajian, serta mengundang penceramah terkenal untuk memberikan tausiyah kepada warga. 

Tahun ini, kami beruntung bisa menghadirkan Neng Umi Laila dari Surabaya, yang akan memberikan ceramah di Masjid Al Hibah pada Selasa, 17 September 2024. Acara seperti ini bukan hanya menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, tetapi juga sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW dan merenungkan makna dari kecintaan beliau kepada umatnya.

Peringatan Maulid Nabi di kampung saya selalu menjadi momen yang penuh kebersamaan dan kekhusyukan. Selain acara sholawatan, ada pula pembacaan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang memberikan kita pengingat akan perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam.

Setiap kali mendengar kisah hidup beliau, kita diingatkan akan betapa besarnya cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Beliau rela menanggung berbagai penderitaan dan cobaan demi menyampaikan risalah Allah kepada umat manusia. Beliau tidak pernah menyerah meski sering kali dihina, difitnah, dan bahkan dicederai oleh musuh-musuhnya. Namun, cinta dan kesabarannya selalu menang.

Suasana Pengajian (dokpri)
Suasana Pengajian (dokpri)

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita patut merenungkan: apakah kita telah meresapi dan memahami cinta beliau kepada kita? Apakah kita juga merindukan beliau sebagaimana beliau merindukan kita? Salah satu cara untuk menjadi bagian dari umat yang dirindukan Nabi Muhammad SAW adalah dengan meneladani akhlak beliau. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang penyayang, lemah lembut, dan penuh kasih sayang, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada makhluk lain. Kita bisa mulai meneladani beliau dengan berbuat baik kepada sesama, menjaga akhlak, dan menjauhi perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Pada momen-momen seperti peringatan Maulid Nabi, kita diingatkan akan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya. Merayakan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, tetapi juga sebagai wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kita juga bisa menjadikan momen ini sebagai pengingat bahwa kita harus terus berusaha untuk menjadi umat yang dirindukan beliau, dengan menjalankan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Wasana Kata

Di akhir refleksi ini, mari kita bersama-sama merenung, apakah kita sudah benar-benar merasakan cinta dan kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW? Jika belum, tidak ada kata terlambat. Mari kita mulai dengan langkah-langkah kecil, seperti memperbanyak sholawat, mengikuti sunnah beliau, dan berbuat baik kepada sesama. Dengan begitu, insya Allah, kita termasuk dalam golongan umat yang dirindukan oleh beliau di hari akhir nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun