Pilkada Jatim : 3 Srikandi Akan Saling Bersaing, Khofifah, Tri Rismharini dan Luluk akan Tunjukkan Kelembutannya (Ahmad Syaihu)
Konstelasi politik di Jawa Timur menjelang Pilkada serentak 2024 semakin dinamis, terutama pada masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah. Pada awalnya, banyak pihak memprediksi bahwa Jawa Timur akan menghadapi Pilgub dengan calon tunggal, namun keadaan berubah drastis pada detik-detik terakhir. Hingga batas akhir pendaftaran, muncul tiga pasangan calon yang siap bertarung, mengubah jalannya persaingan menuju kursi Gubernur Jawa Timur.
Khofifah makin percaya diri diusung KIM
Pasangan pertama yang mendaftar adalah petahana, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Mereka diusung oleh 15 partai politik, yang menegaskan kekuatan mereka sebagai pasangan yang didukung secara luas oleh koalisi besar. Khofifah dan Emil mendaftar pada hari kedua masa pendaftaran, tepatnya pada Rabu (28/8/2024) pagi. Pendaftaran mereka disertai dengan arak-arakan kesenian tradisional dari lima kawasan di Jawa Timur, yaitu Arek, Mataraman, Pantura, Madura, dan Tapa Kuda. Hal ini menunjukkan upaya mereka untuk merangkul seluruh elemen masyarakat Jawa Timur dan menjaga tradisi serta budaya lokal.
Khofifah dalam pernyataannya setelah mendaftar ke KPU Jatim menyebutkan bahwa mereka adalah "super tim" dan berharap agar bisa kembali memimpin Jawa Timur selama lima tahun ke depan. Dukungan luas yang mereka terima dari 15 partai politik menempatkan mereka sebagai pasangan calon yang sangat kuat dalam Pilgub Jatim 2024.
Namun, dinamika politik tidak berhenti di situ. Di hari terakhir pendaftaran, muncul dua pasangan calon tambahan yang memberikan tantangan baru bagi pasangan Khofifah-Emil. PDI Perjuangan yang sebelumnya dikabarkan akan berkoalisi dengan PKB, akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Tri Rismaharini dan Sutiaji.Â
Tri Rismaharini diusung PDIP
Tri Rismaharini, yang dikenal dengan kepemimpinannya sebagai mantan Wali Kota Surabaya, dipandang sebagai sosok yang memiliki elektabilitas tinggi di Jawa Timur. Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan dan Hanura, dan pendaftaran mereka dilakukan pada hari terakhir, menambah ketegangan dalam persaingan politik di Jatim.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno, mengonfirmasi bahwa PDI Perjuangan memang mengusung Tri Rismaharini. Namun, hingga saat ini, ada beberapa nama yang masih dipertimbangkan untuk mendampingi Risma sebagai calon wakil gubernur, di antaranya Muhammad Nur Arifin, Sutiaji, KH Marzuki Mustamar, Gus Zahrul Azhar Asumta, dan Bayu Airlangga. Meski belum ada keputusan final, Sutiaji tampaknya menjadi pilihan kuat untuk mendampingi Risma, mengingat latar belakangnya sebagai mantan Wali Kota Malang.
PKB usung Luluk Hamidah
Sementara itu, PKB yang sebelumnya dikabarkan akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan, memutuskan untuk maju sendiri dengan mengusung pasangan Luluk Hamidah dan Lukmanul Hakim. Keputusan PKB ini mencerminkan strategi partai untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada masyarakat Jatim dan memberi kesempatan bagi kader PKB untuk tampil sebagai calon pemimpin di tingkat provinsi.Â
Wakil Ketua DPP PKB, Jazilul Fawait, menyatakan bahwa pasangan ini terdiri dari kader PKB yang duduk di DPR RI dan memiliki kapabilitas serta pengalaman yang cukup untuk memimpin Jawa Timur.
Dengan munculnya tiga pasangan calon ini, persaingan dalam Pilgub Jatim 2024 diprediksi akan berjalan ketat. Masing-masing pasangan membawa kekuatan dan basis dukungan yang berbeda, sehingga masyarakat Jawa Timur akan dihadapkan pada pilihan yang beragam dalam menentukan pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan.
Ketua KPU Jatim, Aang Khunaifi, mengonfirmasi bahwa hingga saat ini baru pasangan Khofifah-Emil yang resmi mendaftar. Namun, ia optimis bahwa PDI Perjuangan dan PKB juga akan mendaftar pada waktunya, memastikan bahwa Pilgub Jatim akan menjadi kontestasi yang sengit sesuai dengan tagline "Seneng Bareng."
Wasana kata
Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan daerah mereka. Dengan tiga pasangan calon yang memiliki kekuatan politik yang berbeda, masyarakat diharapkan dapat memilih dengan bijak berdasarkan visi, misi, dan track record dari masing-masing calon.Â
Kompetisi ini juga diharapkan berjalan secara sehat, dengan mengedepankan adu gagasan dan program yang akan membawa Jawa Timur ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Pilkada Jatim 2024 bukan hanya tentang siapa yang akan menang, tetapi juga tentang bagaimana proses demokrasi dijalankan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H