Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keluargaku di Hari Minggu

25 Agustus 2024   21:47 Diperbarui: 25 Agustus 2024   21:49 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keluargaku (kibrispdr.org)

Hangatnya Kebersamaan di Hari Minggu: Merangkai Kenangan di Tengah Keluarga (Ahmad Syaihu)

Pagi itu, sinar matahari masuk melalui jendela ruang keluarga, menerangi wajah-wajah yang tengah tersenyum bahagia. Minggu adalah hari yang selalu dinanti oleh keluarga Surya. Setelah seminggu penuh disibukkan oleh pekerjaan dan sekolah, Minggu adalah waktu untuk berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati kebersamaan tanpa ada gangguan dari rutinitas sehari-hari.

Ibu telah menyiapkan sarapan istimewa di dapur. Aroma nasi goreng dengan taburan bawang goreng yang harum menyambut setiap anggota keluarga yang keluar dari kamar. Ayah, dengan wajah ceria, membantu menyiapkan teh hangat di meja makan. Anak-anak, Dika dan Lita, berlarian di sekitar rumah sambil tertawa-tawa, sesekali mencuri satu atau dua potong kue yang disiapkan ibu.

Saat semua berkumpul di meja makan, suasana menjadi semakin hangat. Percakapan ringan dimulai dari cerita Lita yang baru saja memenangkan lomba menggambar di sekolahnya. Ayah dengan bangga memujinya dan berkata bahwa ia akan mendapatkan hadiah spesial nanti siang. Sementara itu, Dika menceritakan pengalamannya belajar bermain gitar dari teman di sekolah. Ibu menatap anak-anaknya dengan senyum lembut, bangga melihat mereka tumbuh menjadi anak yang kreatif dan penuh semangat.

Setelah sarapan, keluarga Surya merencanakan perjalanan kecil ke taman kota. Ayah sudah menyiapkan sepeda untuk mereka. Bersepeda adalah aktivitas yang selalu mereka nikmati bersama setiap Minggu. Dengan udara pagi yang masih segar, mereka mengayuh sepeda melintasi jalan-jalan kecil yang sepi, menuju taman yang dipenuhi bunga berwarna-warni.

Di taman, Lita langsung berlari menuju ayunan, sementara Dika membawa bolanya untuk bermain bersama ayah. Ibu duduk di bangku taman, mengawasi anak-anaknya sambil menikmati pemandangan hijau yang menenangkan. Di tengah keceriaan itu, mereka berhenti sejenak untuk menikmati es krim yang dijual di sudut taman. Tawa mereka menyatu dengan suara angin yang berhembus lembut, menciptakan melodi kebahagiaan yang sederhana namun mendalam.

Minggu sore tiba, dan keluarga Surya kembali ke rumah. Namun, kebersamaan mereka belum usai. Di ruang keluarga, ayah mengajak semua orang bermain permainan papan favorit mereka. Lita dengan semangat menyusun strategi untuk menang, sementara Dika dengan ceria mencoba menggagalkan rencana Lita. Ibu dan ayah saling pandang, tersenyum melihat kegembiraan anak-anak mereka.

Ketika permainan selesai, hari mulai beranjak malam. Ibu sudah menyiapkan makan malam sederhana namun penuh cinta. Mereka makan bersama sambil berbicara tentang harapan dan impian masing-masing. Ayah bercerita tentang rencananya mengajak mereka berkemah di akhir bulan, yang langsung disambut sorak-sorai kegembiraan oleh anak-anak. Lita yang sudah lelah akhirnya tertidur di pangkuan ibunya, sementara Dika terus bercerita tentang mimpinya menjadi pemain gitar terkenal.

Malam semakin larut, dan satu per satu anggota keluarga mulai masuk ke kamar masing-masing. Sebelum tidur, mereka selalu meluangkan waktu untuk berbincang ringan di kamar. Dika dengan antusias menunjukkan kemajuan belajarnya bermain gitar, sementara Lita mendengarkan dongeng sebelum tidur dari ibu. Ayah, yang biasanya jarang di rumah karena kesibukannya, merasa bersyukur bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarganya.

Akhirnya, semua terlelap dengan senyuman di wajah mereka. Hari Minggu yang penuh kebahagiaan telah berakhir, namun kenangan indah dari hari itu akan selalu tertinggal di hati mereka. Minggu bersama keluarga selalu memberikan kehangatan dan kekuatan baru untuk menghadapi hari-hari yang akan datang. Di balik rutinitas dan kesibukan, mereka selalu menemukan kebahagiaan sederhana dalam kebersamaan yang tulus.

Hari itu, keluarga Surya sekali lagi menyadari betapa berharganya waktu yang mereka habiskan bersama. Meski hari Minggu berakhir, cinta dan kebersamaan mereka tetap abadi, seperti mentari yang selalu kembali bersinar di pagi hari, menerangi hari-hari mereka dengan kehangatan yang tak pernah pudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun