Cedera Paksa Marin Absen dari Perebutan Perunggu Bulutangkis Olimpiade 2024, Permintaan Spanyol Ditolak IOCÂ (Ahmad Syaihu)
Cedera memang menjadi salah satu momok terbesar dalam dunia olahraga, dan kali ini menjadi penghalang bagi Carolina Marin untuk meraih medali di Olimpiade 2024. Marin, pebulutangkis kebanggaan Spanyol, terpaksa harus mundur dari pertandingan perebutan perunggu karena cedera yang dialaminya saat semifinal. Kejadian ini tak hanya mengecewakan Marin dan pendukungnya, tapi juga mengundang simpati dan polemik di kalangan penggemar olahraga.
Pertandingan semifinal bulutangkis Olimpiade 2024 antara Carolina Marin dan He Bingjiao berlangsung di Porte de La Chapelle Arena pada Minggu, 4 Agustus 2024. Marin tampil gemilang di gim pertama, memenangkan pertandingan dengan skor 21-14. Kemenangan di gim pertama tersebut memberikan harapan besar bagi Marin untuk melaju ke final. Di gim kedua, Marin juga menunjukkan dominasi dengan unggul 10-5. Namun, nasib berkata lain. Setelah melakukan pukulan, Marin salah mendarat dan mengalami cedera yang memaksanya mendapatkan perawatan medis.
Meski sempat kembali bermain, cedera tersebut terlalu berat untuk dilanjutkan. Marin akhirnya menyerah ketika kedudukan 10-8 di gim kedua. Keputusan untuk mundur bukanlah hal yang mudah bagi Marin, mengingat perjuangannya untuk mencapai titik ini sangatlah berat. Cedera yang dialaminya mengubur harapan Marin untuk mendapatkan medali di Olimpiade kali ini, membuat dirinya dan seluruh pendukung Spanyol merasa sangat terpukul.
Federasi Badminton Spanyol, melalui ketuanya Andoni Azurmendi, mengajukan permintaan agar Marin diberikan medali perunggu secara otomatis mengingat perjuangannya yang luar biasa. Permintaan ini sejalan dengan keinginan netizen Spanyol yang merasa bahwa Marin pantas mendapatkan medali perunggu sebagai penghargaan atas usahanya. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh International Olympic Committee (IOC).
Penolakan IOC terhadap permintaan tersebut menimbulkan perdebatan. Bagi sebagian orang, keputusan IOC sudah tepat karena Olimpiade memiliki aturan yang ketat dan memberikan medali perunggu tanpa pertandingan tidak sesuai dengan semangat fair play. Namun, di sisi lain, banyak yang merasa bahwa pengecualian bisa diberikan dalam kasus-kasus khusus seperti yang dialami Marin.
Wasana Kata
Ketua Federasi Badminton Spanyol, Andoni Azurmendi, mengekspresikan kekecewaannya atas keputusan IOC. "Ini momen yang sangat sulit untuk Carolina dan untuk semua olahraga Spanyol, tidak hanya badminton. Dia hanya satu langkah lagi dari final kedua di Olimpiade dan berjuang untuk emas kedua, dan cedera membuatnya tanpa medali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H