Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Enam Tips Jadikan Es Krim Tradisional Indonesia Tetap Eksis Ditengah Gempuran Jajanan Milenial

2 Agustus 2024   20:05 Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka warna es lilin menggoda selera (Cookpad .com)

Menggali Kembali Sensasi Es Krim Tradisional Khas Indonesia dan Strategi untuk Melestarikannya di Era Modern

                                                                           Seorang penjual es lilin menjajakan dagangannya (Tribun Bogor)

Di usia yang sudah berkepala 5 menjelang 60 tahun ingatan penulis tertuju pada masa kecil saat masih usia 7-9 tahun ketika saat itu penulis sempat menjajagan es lilin ke sawah-sawah setelah sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI-setara SD) saat tahun tujupuluhan harganya cuma Rp 50-100 perpotong, dijual di sekolah dan siang harinya penulis jual ke sawah  yang masih belum habis.

Aneka warna es lilin menggoda selera (Cookpad .com)
Aneka warna es lilin menggoda selera (Cookpad .com)

Es Lilin Aneka Warna yang Menggoda Selera

Selain es lilin , Es krim tradisional Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Bahan-bahan alami, rasa autentik, dan kenangan masa kecil membuatnya selalu spesial. Es puter, es lilin, es dung-dung, dan es doger adalah beberapa contoh es krim tradisional yang mungkin akrab di lidah kita. Setiap jenis es krim ini punya karakteristik unik yang membuatnya begitu dirindukan.

Es Puter yang Enak Lezat

Penjual es puter yang masih ada di desa-desa (Blog Bojonegoro)
Penjual es puter yang masih ada di desa-desa (Blog Bojonegoro)

Es Puter misalnya, dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa kelapanya yang khas. Dibuat dengan bahan dasar santan dan gula, es puter sering kali ditambah dengan potongan buah-buahan seperti nangka, alpukat, atau durian. Sementara itu, Es Lilin yang biasanya dijajakan oleh penjual keliling menggunakan es batu dan garam untuk proses pendinginan. Es lilin hadir dalam berbagai rasa seperti kacang hijau, cokelat, dan kelapa muda.

Es Dung-Dung (Curup Ekspress)
Es Dung-Dung (Curup Ekspress)

Es Dung-Dung yang Penuh Pesona

Kemudian, ada Es Dung-Dung yang namanya diambil dari bunyi 'dung-dung' yang dihasilkan oleh pedagang saat menjajakan dagangannya. Es dung-dung biasanya dibuat dari campuran santan, gula, dan berbagai rasa buah-buahan atau kacang. Sedangkan Es Doger terkenal dengan warna merah jambu dari sirop dan campuran kelapa muda, ketan hitam, tape singkong, dan alpukat yang membuat rasanya begitu kaya.

Namun, di tengah gempuran es krim modern dengan berbagai varian rasa dan bentuk, bagaimana kita bisa memastikan es krim tradisional tetap eksis di zaman now? Yuk, Kompasianer! 

Berikut adalah beberapa ide kreatif yang bisa kita coba untuk melestarikan es krim tradisional Indonesia.

1. Inovasi Rasa dan PenyajianMengombinasikan rasa tradisional dengan presentasi modern bisa menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, es puter yang disajikan dalam cone atau cup dengan topping yang menarik seperti cokelat leleh, marshmallow, atau granola. Atau, menciptakan varian rasa baru yang menggabungkan rasa tradisional dan modern, seperti es lilin rasa matcha durian.

2. Menggunakan Media SosialPromosi melalui media sosial sangat efektif di era digital ini. Foto-foto menarik, cerita tentang sejarah es krim tradisional, dan video pembuatan es krim bisa diunggah di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Selain itu, kolaborasi dengan food blogger atau influencer juga bisa meningkatkan popularitas es krim tradisional.

3. Event dan Festival KulinerMengadakan event atau festival kuliner yang menampilkan es krim tradisional sebagai bintang utama bisa menarik minat masyarakat. Misalnya, festival es krim tradisional di pasar lokal atau bazar kuliner. Selain itu, kompetisi membuat es krim tradisional dengan hadiah menarik bisa meningkatkan partisipasi dan antusiasme masyarakat.

4. Edukasi dan WorkshopMenyelenggarakan workshop tentang cara membuat es krim tradisional bisa menjadi kegiatan edukatif yang menarik. Ini bisa dilakukan di sekolah, kampus, atau komunitas. Dengan begitu, generasi muda bisa belajar dan mengenal lebih dekat tentang warisan kuliner Indonesia.

5. Pemasaran KreatifMenggunakan kemasan yang menarik dan ramah lingkungan bisa menjadi nilai tambah. Kemasan yang unik dan informatif tentang sejarah dan bahan-bahan es krim bisa menarik minat konsumen. Selain itu, menjual es krim tradisional di tempat-tempat strategis seperti mall, taman, atau festival musik bisa meningkatkan penjualan.

6. Kolaborasi dengan Restoran dan KafeMengajak restoran atau kafe untuk menyajikan es krim tradisional sebagai menu penutup bisa menjadi strategi yang efektif. Restoran atau kafe dengan konsep tradisional atau fusion bisa menjadi tempat yang tepat untuk menyajikan es krim ini.

Wasana Kata

Nah, itulah beberapa ide kreatif untuk melestarikan es krim tradisional Indonesia di era modern. Selain ide-ide tersebut, tentu saja kamu bisa berbagi cerita serumu atau bahkan resep es krim tradisional andalanmu. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menjaga dan merayakan kekayaan kuliner Indonesia. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, kita bisa memastikan es krim tradisional Indonesia tetap eksis dan dinikmati oleh generasi mendatang. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Salam sehat dan bahagia dengan makanan dan jajanan tradisional

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun