Era digital mengharuskan kita membersamai media sosial untuk kebaikan (Ahmad Syaihu)
Dalam era digital ini, media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak keluarga yang menggunakan platform seperti WhatsApp, TikTok, dan Facebook untuk tetap terhubung dan berbagi momen-momen penting. Begitu pula dengan keluarga penulis yang memiliki akun di berbagai media sosial tersebut dan saling memantau tayangan atau tulisan yang dibagikan.
Anggota Keluarga dan Media Sosial
Ketika berbicara tentang keluarga yang aktif di media sosial, seringkali kita penasaran berapa banyak anggota keluarga yang turut serta dalam dunia digital ini. Dalam keluarga Kompasianer, misalnya, pertanyaannya adalah apakah semua anggota keluarga bermain media sosial? Ternyata, tidak semua anggota keluarga terlibat aktif di media sosial. Beberapa mungkin merasa tidak perlu atau kurang tertarik, sementara yang lain sangat antusias dan aktif berbagi konten.
Saling Berteman di Media Sosial
Apakah sesama anggota keluarga di rumah saling "berteman" di media sosial? Ini adalah pertanyaan menarik yang sering kali menghasilkan jawaban bervariasi. Ada keluarga yang sangat terbuka dan saling mengikuti di semua platform media sosial. Mereka berbagi momen-momen pribadi, kabar terbaru, dan bahkan diskusi terbuka di ruang publik. Namun, ada juga keluarga yang memilih untuk menjaga batasan tertentu. Beberapa anggota keluarga mungkin merasa lebih nyaman menjaga privasi mereka, sehingga tidak saling mengikuti di media sosial.
Keterbukaan dalam Berbagi Aktivitas Media Sosial
Bagaimana dengan Kompasianer? Apakah mereka seterbuka itu dengan keluarga terkait aktivitas di media sosial? Keterbukaan ini sangat tergantung pada dinamika dan budaya masing-masing keluarga. Beberapa Kompasianer mungkin merasa nyaman berbagi segalanya dengan keluarga, sementara yang lain memilih untuk menyimpan beberapa aspek kehidupan digital mereka untuk diri sendiri. Keputusan ini bisa didasarkan pada berbagai alasan, termasuk privasi, perbedaan pandangan, atau bahkan pengalaman masa lalu.
Menahan Unggahan karena Keluarga
Tidak jarang, ada momen di mana kita menahan diri untuk mengunggah sesuatu karena tahu ada anggota keluarga yang juga akan melihatnya. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan. Misalnya, kita mungkin merasa unggahan tersebut terlalu pribadi atau mungkin tidak ingin memicu diskusi yang tidak diinginkan di lingkup keluarga. Dalam hal ini, menjaga harmoni dan menghindari konflik sering kali menjadi pertimbangan utama.
Hal Positif dari Saling Follow
Namun, ada banyak hal positif yang bisa didapat ketika saling follow di media sosial. Salah satunya adalah memperkuat ikatan keluarga. Dengan saling mengikuti, anggota keluarga bisa lebih mudah terhubung dan mengetahui kabar satu sama lain. Ini sangat berguna terutama jika ada anggota keluarga yang tinggal jauh atau jarang bertemu. Selain itu, saling mengikuti di media sosial bisa meningkatkan kehangatan dan keeratan sesama anggota keluarga. Momen-momen kecil yang dibagikan, seperti foto liburan, perayaan ulang tahun, atau pencapaian pribadi, bisa menjadi topik pembicaraan yang menyenangkan dan mempererat hubungan.
Aktivitas Kompasianer di Media Sosial
Bagi Kompasianer yang aktif di media sosial, bagaimana aktivitas mereka ketika keluarga juga tahu? Banyak dari mereka yang tetap aktif dan kreatif dalam berbagi konten, meskipun tahu ada anggota keluarga yang mengikuti. Mereka mungkin lebih berhati-hati dalam memilih konten yang akan diunggah, tetapi ini tidak mengurangi keaktifan mereka di dunia maya. Justru, dengan adanya dukungan dari keluarga, mereka merasa lebih termotivasi untuk terus berkarya dan berbagi hal-hal positif.
Wasana Kata
Pada akhirnya, media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk mempererat hubungan keluarga, asalkan digunakan dengan bijak dan penuh pertimbangan. Dengan saling menghormati privasi dan batasan masing-masing, keluarga bisa tetap harmonis dan mendukung satu sama lain, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H