Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hadapi Rayuan Bos Genit dengan Senyum Profesional

13 Juli 2024   18:17 Diperbarui: 13 Juli 2024   19:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rayuan maut bos kepada karyawan (Tabloid.Nova)

Memberikan Alternatif: Jika memungkinkan, berikan alternatif solusi untuk menunjukkan kerjasama. Misalnya, Nina bisa menawarkan untuk membantu menyusun rencana kerja atau merekomendasikan rekan kerja lain yang mungkin memiliki waktu lebih luang.

  • Bertindak Tegas Namun Sopan: Ketegasan adalah kunci dalam menolak permintaan bos yang tidak pantas. Namun, pastikan tetap sopan dan menghormati posisi bos. Misalnya, "Saya mengerti tugas ini penting, tetapi saat ini saya tidak bisa menambah beban kerja saya tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan yang lain."

  • Mencari Dukungan dari HR atau Kolega: Jika situasinya berulang dan semakin tidak nyaman, penting untuk mencari dukungan dari departemen HR atau kolega yang dapat memberikan saran atau membantu mediasi.

  • Menghindari Perasaan Tidak Profesional

    Rasa takut dianggap tidak profesional adalah hal yang wajar. Namun, karyawan harus ingat bahwa menolak permintaan yang tidak pantas bukan berarti tidak profesional. Sebaliknya, ini menunjukkan keberanian untuk menjaga integritas dan kesejahteraan pribadi.

    Perusahaan yang baik akan menghargai karyawan yang berani berbicara dan menetapkan batasan yang sehat. Selain itu, perilaku bos yang genit dan menggoda karyawan perempuan adalah masalah yang harus ditangani dengan serius oleh manajemen perusahaan.

    Wasana Kata

    Menolak rayuan bos genit tanpa menyinggung adalah tantangan yang dihadapi oleh banyak karyawan perempuan. Dengan komunikasi terbuka, sikap profesional, dan ketegasan yang sopan, karyawan dapat menolak permintaan yang tidak pantas tanpa harus merasa bersalah atau tidak profesional. 

    Penting untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban pekerjaan dan kesejahteraan pribadi, serta mencari dukungan bila diperlukan. Karyawan perempuan harus merasa aman dan dihormati di tempat kerja, dan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang adil dan bebas dari perilaku tidak pantas.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun