Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pelabelan Kandungan Gula di Produk Kemasan, Apakah Bisa Mengubah Perilaku Masyarakat?

12 Juli 2024   16:33 Diperbarui: 12 Juli 2024   16:38 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandungan Gula dalam produk kemasan (Ameera Republika)

Kandungan gula terdapat dalam produk kemasan (First Indonesia Magazine)
Kandungan gula terdapat dalam produk kemasan (First Indonesia Magazine)

Perluasan Pelabelan ke Kandungan Lain

Sementara wacana pelabelan khusus kandungan gula sangat penting, tidak bisa dipungkiri bahwa kandungan lain seperti garam dan lemak juga perlu diperhatikan. Konsumsi garam dan lemak yang berlebihan juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Oleh karena itu, pelabelan khusus tidak hanya seharusnya terbatas pada kandungan gula, tetapi juga mencakup kandungan-kandungan lain yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan.

Pemerintah dan badan pengawas makanan dapat mempertimbangkan pelabelan nutrisi yang lebih komprehensif, yang mencakup informasi mengenai kandungan gula, garam, lemak, serta kalori. Dengan demikian, konsumen dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang mereka konsumsi dan membuat pilihan yang lebih sehat secara keseluruhan.

Wasana Kata

Pelabelan khusus kandungan gula di produk kemasan merupakan langkah positif dalam upaya mengurangi konsumsi gula berlebihan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, untuk mencapai efektivitas yang maksimal, pelabelan ini harus didukung oleh program edukasi masyarakat yang komprehensif dan berkelanjutan. 

Selain itu, perluasan pelabelan ke kandungan lain seperti garam dan lemak juga penting untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada konsumen. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, kita dapat berharap perubahan perilaku konsumsi yang lebih signifikan dan berkelanjutan menuju pola makan yang lebih sehat.

Salam sehat untuk kita Semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun