Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tersisa dalam Asa

24 Juni 2024   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:43 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Tersisa dalam Asa

Dalam senyap malam yang kelam,
Bintang gemintang redup temaram,
Mengisyaratkan asa yang terpendam,
Meski terjal jalan yang harus ditempuh.

Harapan terlukis di angkasa,
Di balik awan yang penuh teka-teki,
Menggapai mimpi di ujung cakrawala,
Meski kadang hati meragu dan sunyi.

Hembusan angin membawa bisikan,
Rindu pada masa lalu yang hilang,
Namun asa tetap berkejaran,
Mengiringi langkah di setiap langkah.

Waktu terus berlalu tanpa henti,
Meninggalkan jejak kenangan yang abadi,
Namun semangat tetap bersemi,
Dalam hati yang tak pernah mati.

Pelangi hadir setelah hujan reda,
Mewarnai langit dengan indahnya,
Begitu pula harapan yang tak pernah pudar,
Meski rintangan datang silih berganti.

Pada senja yang membara,
Terlihat sisa-sisa cahaya,
Menggambarkan mimpi yang belum tercapai,
Namun takkan pernah surut di jiwa.

Dalam lelap mimpi malam,
Ada asa yang terus berpendar,
Meski hari baru tak selalu ramah,
Namun keyakinan tetap membara.

Di ufuk timur terbit mentari,
Menyinari bumi dengan sinar suci,
Begitu pula asa yang tak pernah mati,
Menguatkan hati yang setia menanti.

Yang tersisa dalam asa,
Adalah harapan yang tak pernah pudar,
Meski badai datang melanda,
Namun jiwa tetap tegar berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun