Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kebersamaan Saat Penyembelihan Hewan Kurban di Kampungku

17 Juni 2024   17:26 Diperbarui: 18 Juni 2024   12:18 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses penyembelihan dimulai pukul 07.00 WIB, diawali dengan sarapan bersama yang disediakan oleh panitia. Setelah hewan disembelih dan dikuliti, daging dipotong-potong menjadi ukuran kecil untuk ditimbang dan dibagikan kepada seluruh warga Dusun Grogol, yang terdiri dari 391 kepala keluarga (KK), ditambah dengan 141 KK warga pendatang (kos) di kampung tersebut. 

Dalam rapat persiapan, diputuskan bahwa pembagian daging kurban akan dibedakan antara warga asli dan warga kos-kosan, di mana warga asli mendapatkan bagian dua kali lipat dibandingkan warga kos-kosan.

Pemotong balungan sapi menggunakan pemotong mesin (foto dpkpri)
Pemotong balungan sapi menggunakan pemotong mesin (foto dpkpri)

Pembagian Hewan untuk Semua warga kampung, lintas agama

Penulis, yang bertindak sebagai penasehat dan pengarah dari Panitia Penyembelihan Hewan Kurban, mengatur pembagian daging sehingga masing-masing warga asli termasuk warga non muslim mendapatkan 400 gram daging sapi dan 250 gram daging kambing, sementara warga kos-kosan mendapatkan setengahnya, yaitu 200 gram daging sapi dan balungan serta jerohan. 

Panitia yang berjumlah 80 orang, terdiri dari jemaah masjid dan anggota karang taruna, juga mendapatkan bagian daging sapi sebesar 400 gram ditambah balungan serta jerohan daging sapi dan kambing.

Acara penyembelihan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, dan warga diizinkan mengambil daging kurban di masjid mulai pukul 12.00-14.00 WIB dengan membawa kupon yang sudah dibagikan oleh perangkat dusun, yaitu Ketua RT masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antar warga.

Warga antri mengambil daging kurban di halaman Masjid Al Hibah Grogol (foto dokpri)
Warga antri mengambil daging kurban di halaman Masjid Al Hibah Grogol (foto dokpri)

Pembagian daging kurban di Masjid Al Hibah juga menjadi momen untuk mengajak masyarakat lebih dekat dengan masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT. Kegiatan ini menunjukkan semangat gotong royong dan saling membantu di antara warga, yang tercermin dari partisipasi aktif mereka dalam setiap tahapan penyembelihan dan pembagian daging kurban.

Pada akhirnya, penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Hibah tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Dusun Grogol. Semangat Idul Adha yang penuh makna ini diharapkan terus berlanjut dan menginspirasi kegiatan sosial lainnya di masa mendatang, memperkuat rasa saling peduli dan berbagi di antara sesama warga.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Masjid Al Hibah semakin mengukuhkan perannya sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di Dusun Grogol, yang mampu menggerakkan warganya untuk selalu berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun