Judi online menjadi ancaman nyata bagi rakyat dan bangsa Indonesia setahun omzetnya tembus 300 triliyun dan berdampak pada kehidupan sosial ekonomi rakyat (Ahmad Syaihu)
Judi online telah menjadi ancaman serius di Indonesia, dengan perputaran uang mencapai lebih dari Rp 300 triliun sepanjang tahun 2023. Media sosial, khususnya platform X, menjadi sarang bagi aktivitas ilegal ini.Â
Langkah pemerintah yang mempertimbangkan pemblokiran media sosial X untuk mengatasi masalah ini menuai pro dan kontra. Mari kita analisis efektivitas langkah ini dan mencari solusi terbaik untuk memberantas judi online.
Efektivitas Pemblokiran Media Sosial X
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Nurul Arifin, mempertanyakan klaim Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang menyebutkan bahwa Kominfo telah memblokir 800.000 situs judi online.Â
Nurul merasa bingung karena meskipun banyak situs telah diblokir, transaksi judi online masih mencapai Rp 100 triliun hanya dalam periode Januari-Maret 2024. Dalam rapat antara Komisi I DPR dan Menkominfo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada 10 Juni 2024, Nurul menekankan ketidakefektifan kebijakan pemblokiran situs judi online yang dilakukan Kominfo.Â
Ia menyebut bahwa pada rapat sebelumnya tanggal 19 Maret, Menkominfo mengklaim telah memblokir situs judi online, namun perputaran uang dari judi online tetap tinggi, mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan Rp 100 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2024, yang menunjukkan kebijakan tersebut tidak efektif.
Pemblokiran media sosial X bisa menjadi langkah drastis dalam upaya memberantas judi online. Namun, langkah ini perlu dipertimbangkan dengan matang karena membawa dampak luas. Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan:
Dampak Terhadap Pengguna Sah:
- Pengguna Sah Terpengaruh: Banyak pengguna yang menggunakan media sosial X untuk keperluan bisnis, pendidikan, dan komunikasi. Pemblokiran akan berdampak negatif pada mereka yang tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.
- Potensi Migrasi: Pengguna judi online bisa dengan cepat beralih ke platform lain, mengakibatkan pemblokiran menjadi kurang efektif dalam jangka panjang.
Efektivitas dalam Jangka Panjang:
- Adaptasi Pelaku Judi Online: Pelaku judi online cenderung mencari cara untuk menghindari pemblokiran, seperti menggunakan VPN atau berpindah ke platform lain.
- Kucing dan Tikus: Pemblokiran satu platform bisa menjadi permainan kucing dan tikus antara pemerintah dan pelaku judi online, di mana pelaku selalu mencari cara baru untuk menghindari hukum.
Peran Satgas Pemberantas Judi Online
Pembentukan Satgas Pemberantas Judi Online adalah langkah positif dalam menangani masalah ini. Berikut beberapa keuntungan dan tantangan yang dihadapi:
Keuntungan:
- Pendekatan Terkoordinasi: Satgas bisa melakukan pendekatan terkoordinasi antara berbagai lembaga pemerintah, memastikan tindakan lebih efektif dan terpadu.
- Penindakan Hukum: Dengan kewenangan yang lebih besar, Satgas bisa menindak tegas pelaku judi online dan memutus jaringan mereka.
Tantangan:
- Keterbatasan Sumber Daya: Satgas membutuhkan sumber daya yang cukup untuk beroperasi efektif, termasuk tenaga ahli dan teknologi canggih.
- Pemantauan yang Kompleks: Dunia digital sangat luas dan dinamis, membuat pemantauan aktivitas judi online menjadi tugas yang sangat kompleks.
Alternatif Solusi
Jika pemblokiran media sosial X dinilai kurang efektif, berikut beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah:
- Kampanye Anti-Judi: Mengadakan kampanye besar-besaran yang mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online, termasuk dampak finansial dan psikologis.
- Kerjasama dengan Influencer: Melibatkan tokoh masyarakat dan influencer untuk menyampaikan pesan anti-judi melalui media sosial.
Peningkatan Regulasi dan Pengawasan:
- Kerjasama dengan Penyedia Layanan Internet (ISP): Memastikan ISP memblokir situs judi online secara efektif dan rutin memantau aktivitas yang mencurigakan.
- Teknologi Pemantauan: Menggunakan teknologi canggih untuk memantau dan menganalisis aktivitas online yang mencurigakan secara real-time.
Pendekatan Hukum yang Tegas:
- Sanksi Berat: Memberikan sanksi berat kepada pelaku dan penyedia layanan judi online untuk memberikan efek jera.
- Pemberantasan Jaringan: Fokus pada pemberantasan jaringan judi online hingga ke akar-akarnya, termasuk menangkap bandar besar dan menutup server.
Pandangan Terhadap Kebijakan 'Pukul Rata'
Kebijakan pemblokiran media sosial secara keseluruhan bisa dianggap sebagai 'pukul rata', di mana semua pengguna terkena dampaknya, baik yang bersalah maupun tidak. Kebijakan seperti ini sering kali tidak efektif dalam jangka panjang dan bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Sebaiknya, pendekatan yang lebih terarah dan spesifik dilakukan, dengan fokus pada pelaku dan jaringan judi online secara langsung.
Wasana Kata
Pemblokiran media sosial X mungkin memberikan solusi sementara dalam mengatasi judi online, namun tidak sepenuhnya efektif dalam jangka panjang. Langkah ini harus diimbangi dengan edukasi masyarakat, peningkatan regulasi, dan pendekatan hukum yang tegas. Satgas Pemberantas Judi Online bisa menjadi solusi jitu jika didukung dengan sumber daya dan teknologi yang memadai. Pemerintah harus mencari solusi yang lebih terarah dan spesifik untuk memerangi judi online secara efektif, tanpa merugikan pengguna sah dari media sosial. Edukasi dan kesadaran masyarakat juga harus menjadi fokus utama untuk mencegah masyarakat terjerat dalam aktivitas judi online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H