Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reformasi KPK: Menelisik Persoalan, Evaluasi Kinerja dan Kriteria Pemimpin Ideal

13 Juni 2024   16:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman Seleksi Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK (Instagram KPK)

Seleksi Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK Harus Bersih dari Kepentingan Politik (Ahmad Syaihu)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menghadapi berbagai persoalan yang membutuhkan perhatian serius. Sejak pembentukannya, KPK menjadi simbol perjuangan melawan korupsi di Indonesia. Namun, belakangan ini, kinerja KPK sering kali dipertanyakan dan mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan.

Salah satu isu utama yang dihadapi adalah efektivitas dan integritas KPK dalam menjalankan tugasnya. Banyak yang berpendapat bahwa revisi Undang-Undang (UU) KPK dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki kinerja lembaga ini. Revisi tersebut diharapkan dapat memperkuat kewenangan KPK dan memastikan adanya mekanisme pengawasan yang lebih baik.

Namun, revisi UU KPK bukan satu-satunya solusi. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja KPK saat ini juga sangat diperlukan. Banyak Kompasianer menilai bahwa kinerja KPK periode sekarang tidak seefektif periode sebelumnya. 

Kritik Kepada KPK Harus dijadikan sebagai Semangat Perbaikan Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Beberapa kritik yang muncul di antaranya adalah penurunan jumlah kasus yang diungkap, kurangnya transparansi dalam penanganan kasus, dan adanya dugaan intervensi politik yang mempengaruhi independensi KPK.

Kritik lain yang sering dilontarkan adalah terkait dengan kepemimpinan KPK. Pemimpin KPK seharusnya memiliki integritas tinggi, berkomitmen dalam memberantas korupsi, dan bebas dari pengaruh politik. Kriteria pemimpin KPK yang ideal menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat.

Apakah pemimpin KPK harus berasal dari kalangan tertentu? Misalnya, apakah lebih baik jika pemimpin KPK memiliki latar belakang sebagai penegak hukum, akademisi, atau aktivis anti-korupsi? 

Pertanyaan ini kerap muncul dalam diskusi publik. Namun, satu hal yang pasti, seorang pemimpin KPK harus memiliki rekam jejak yang bersih dan kemampuan untuk menggerakkan lembaga ini menuju arah yang lebih baik.

Mencari Pemimpin KPK yang Tegas, Berani dan Lurus serta Jujur

Nama-nama calon pemimpin KPK pun kerap menjadi bahan perbincangan. Ada beberapa nama yang dianggap layak menduduki kursi kepemimpinan KPK mendatang. 

Misalnya, tokoh-tokoh yang telah terbukti berkomitmen dalam memberantas korupsi dan memiliki integritas tinggi. Mereka dinilai mampu membawa perubahan positif bagi KPK dan memperkuat lembaga ini dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, peran Dewan Pengawas KPK juga menjadi sorotan. Dewan Pengawas seharusnya mampu menjalankan fungsi pengawasan dengan baik tanpa menghambat kinerja KPK. Untuk itu, anggota Dewan Pengawas harus dipilih dari orang-orang yang memiliki integritas tinggi dan bebas dari konflik kepentingan.

Transparansi dan Akuntabilitas Mencadi Harga Mati Bagi Pemberantasan Korupsi

Salah satu langkah konkret yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja KPK adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penanganan kasus. 

KPK harus berani membuka diri terhadap kritik dan masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil. Dengan demikian, KPK dapat membangun kepercayaan publik dan memperkuat dukungan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.

Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di KPK juga sangat penting. KPK harus memastikan bahwa para pegawainya memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Pelatihan dan pengembangan kapasitas harus terus dilakukan untuk menjaga profesionalisme dan kualitas kerja KPK.

Dalam menghadapi berbagai persoalan ini, peran masyarakat juga sangat penting. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat dapat menjadi pendorong bagi KPK untuk terus berbenah dan bekerja lebih baik. Masyarakat harus terus mengawal kinerja KPK dan memberikan masukan yang konstruktif.

Mengembalikan KPK Sebagai Panglima Penegakan Hukum terhadap Kasus Korupsi

Dengan demikian, KPK diharapkan dapat kembali menjadi lembaga yang efektif dan terpercaya dalam memberantas korupsi di Indonesia. Reformasi KPK harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari revisi UU KPK, evaluasi kinerja, hingga penentuan kriteria pemimpin yang ideal.

Pemimpin KPK haruslah orang yang memiliki rekam jejak yang bersih, berkomitmen tinggi, dan memiliki kemampuan untuk memimpin lembaga ini menuju arah yang lebih baik. Dewan Pengawas juga harus menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik dan bebas dari konflik kepentingan.

Peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan kapasitas sumber daya manusia di KPK juga menjadi kunci dalam upaya memperbaiki kinerja lembaga ini. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, KPK diharapkan dapat terus berbenah dan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Wasana Kata

Reformasi KPK adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditunda lagi. Upaya perbaikan harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat. 

Dengan demikian, KPK dapat kembali menjadi lembaga yang efektif, terpercaya, dan mampu menjalankan tugasnya dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Salam KPK, Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun