Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kalau Tidak Harus Kuliah : Maksimalkan Potensi Siswa SMA Sederajat dengan 5 Cara

20 Mei 2024   22:01 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:16 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMA sedang praktik di Laboratorium (foto : Kemendikbudristek)

Menghadapi Era Baru: Lulusan SMA Sederajat dan Tantangan Pekerjaan

Selepas menempuh pendidikan Menengah-Atas, siswa dihadapkan pada berbagai pilihan dan tantangan yang mempengaruhi masa depan mereka. Salah satu pertanyaan utama adalah: apa yang bisa dilakukan setelah lulus SMA? Apakah harus langsung melanjutkan ke perguruan tinggi atau ada alternatif lain yang bisa diambil? Pekerjaan apa yang cocok bagi siswa-siswa yang baru saja lulus ini?

Secara umum, saat ini banyak lowongan pekerjaan yang mensyaratkan calon pekerja minimal lulus S1. Hal ini menyebabkan banyak siswa merasa bahwa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi adalah suatu keharusan. Namun, kenyataannya kuliah tidak wajib dan ada banyak jalan yang bisa diambil untuk mencapai kesuksesan.

Polemik di Perguruan Tinggi: Antara Harapan dan Kenyataan

Mahasiswa di kampus (foto : INSTIKI)
Mahasiswa di kampus (foto : INSTIKI)

Saat ini, terdapat polemik di dunia perguruan tinggi. Banyak lulusan yang merasa bahwa gelar yang mereka peroleh tidak sesuai dengan ekspektasi pekerjaan yang diinginkan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang relevansi dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. 

Apakah semua lulusan perguruan tinggi siap untuk terjun ke dunia kerja? Dan jika kuliah tidak wajib, model pembelajaran seperti apa yang bisa dibekali sejak sekolah agar tiap siswa ketika lulus bisa berdaya dan produktif?

Siswa SMA di Kediri sedang melakukan eksperimen (foto : Disdik Kab. Kediri)
Siswa SMA di Kediri sedang melakukan eksperimen (foto : Disdik Kab. Kediri)

Membangun Kemandirian Sejak Dini: Pembelajaran yang Relevan

Jika kuliah tidak menjadi satu-satunya jalan menuju sukses, maka penting untuk merancang model pembelajaran yang dapat membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri. Berikut beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan:

  1. Pendidikan Vokasi: Program pendidikan yang fokus pada keterampilan praktis dan teknis yang langsung bisa diaplikasikan di dunia kerja. Pendidikan vokasi dapat menjadi alternatif bagi siswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus SMA.

  2. Pengembangan Soft Skills: Selain keterampilan teknis, soft skills seperti komunikasi, kerjasama tim, manajemen waktu, dan kemampuan problem solving juga sangat penting. Kurikulum sekolah menengah atas harus memasukkan pelatihan soft skills sebagai bagian dari pendidikan mereka.

  3. Magang dan Kerja Lapangan: Program magang dan kerja lapangan dapat memberikan pengalaman langsung di industri. Ini tidak hanya membantu siswa memahami dunia kerja, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun jaringan profesional yang berguna di masa depan.

  4. Pelatihan Kewirausahaan: Mengajarkan dasar-dasar kewirausahaan dapat membantu siswa untuk berani mengambil risiko dan memulai usaha sendiri. Pelatihan ini dapat mencakup manajemen bisnis, pemasaran, dan pengelolaan keuangan.

  5. Pembelajaran Berbasis Proyek: Metode ini melibatkan siswa dalam proyek nyata yang memerlukan penerapan pengetahuan dan keterampilan mereka. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana ilmu yang dipelajari di sekolah bisa diaplikasikan di dunia nyata.

Siswa SMK sedang praktik boga (Kemendikbudristek)
Siswa SMK sedang praktik boga (Kemendikbudristek)

Mengaitkan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024

Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024, penting untuk mengingat semangat perjuangan dan kebangkitan yang pernah menginspirasi bangsa kita. 

Semangat ini harus diteruskan oleh generasi muda saat ini, termasuk para lulusan SMA. Di era globalisasi dan digitalisasi ini, kebangkitan nasional bisa diartikan sebagai kebangkitan potensi individu dan kolektif bangsa dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan pekerjaan.

Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan kita untuk terus berinovasi dan tidak hanya bergantung pada jalur tradisional seperti pendidikan formal di perguruan tinggi. Semangat kebangkitan ini mengajak kita untuk melihat berbagai peluang dan potensi yang ada, serta memberdayakan diri melalui berbagai jalan yang tersedia.

Kesimpulan

Masa depan lulusan SMA sederajat tidak harus selalu diarahkan ke perguruan tinggi. Ada banyak alternatif yang bisa ditempuh untuk mencapai kesuksesan. Dengan model pembelajaran yang relevan dan adaptif, setiap siswa dapat diberdayakan untuk menjadi individu yang produktif dan mandiri. 

Semangat Hari Kebangkitan Nasional 2024 mengajak kita untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, membangun kemandirian dan potensi diri guna menghadapi tantangan masa depan.

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun