Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Disdikbud Sidoarjo Tegaskan Study Tour Aman dan Transparan Diatur dalam Perbub

20 Mei 2024   05:41 Diperbarui: 20 Mei 2024   05:57 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadisdikbud Sidoarjo, Tirto Adi (foto : Disdikbud. by Canva.com)

Study Tour Tumbuhkan Kreativitas dan Menambah Wawasan Siswa 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo menegaskan bahwa kegiatan study tour atau pembelajaran di luar kelas untuk siswa SD dan SMP tetap diperbolehkan selama mengikuti aturan yang telah ditetapkan. 

Pernyataan ini datang sebagai respons atas kecelakaan bus yang membawa pelajar study tour di Subang, Jawa Barat, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat.

Kepala Disdikbud Kabupaten Sidoarjo, DR Tirto Adi, menjelaskan bahwa outing class atau pembelajaran di luar sekolah merupakan bagian dari kebijakan resmi yang diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup) Sidoarjo. 

Menurutnya, outing class bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dan menambah pengetahuan siswa dari pengalaman di luar sekolah. Namun, kegiatan ini harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Perbup Sidoarjo.

Diatur Dalam Peraturan Bupati

Perbup Sidoarjo No. 29 Tahun 2021 mengatur secara rinci mengenai jarak dan persyaratan outing class. Untuk siswa SD, kegiatan harus dilaksanakan dalam radius 100 kilometer dari sekolah, sementara untuk siswa SMP, radiusnya mencapai 400 kilometer. Tirto menekankan pentingnya transparansi biaya outing class antara pihak sekolah dan orang tua murid, memastikan kegiatan ini tidak memberatkan dan tetap dalam batas kemampuan finansial keluarga siswa.

Selain itu, Tirto mengimbau agar kegiatan outing class sebaiknya dilaksanakan di wilayah Sidoarjo, yang memiliki banyak tempat wisata bersejarah seperti Candi Pari, Candi Dermo, dan Makam Dewi Sekardawu. Melaksanakan kegiatan di wilayah Sidoarjo tidak hanya lebih aman dan terjangkau, tetapi juga membantu siswa mengenal dan mencintai sejarah serta budaya lokal.

Tanggapan Warga dan Walimurid

Namun, tanggapan dari orang tua dan anggota DPRD setempat menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kegiatan study tour. Budi Santoso, salah satu wali murid, mengungkapkan bahwa risiko kegiatan tersebut lebih besar daripada manfaat yang diperoleh siswa. Menurutnya, perjalanan jauh di luar kota membawa risiko tinggi yang tidak sebanding dengan pengalaman belajar yang didapatkan. Ia menyarankan agar kegiatan tersebut dibatasi atau bahkan dihapuskan jika terlalu berisiko.

Mimik Idayana, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, juga mengungkapkan pandangan serupa. Ia menyatakan bahwa study tour seringkali memberatkan secara finansial bagi orang tua. Selain itu, ia menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor keselamatan dan menyarankan agar kegiatan belajar di luar kelas lebih difokuskan pada eksplorasi tempat wisata di dalam kota Sidoarjo. Menurutnya, ini akan lebih ekonomis dan tetap memberikan nilai edukatif yang signifikan bagi siswa.

Pendapat dari wali murid dan pejabat DPRD ini mencerminkan pentingnya keseimbangan antara aspek edukasi dan keselamatan dalam pelaksanaan outing class. Meskipun kegiatan ini memiliki tujuan positif dalam meningkatkan wawasan dan kreativitas siswa, faktor keselamatan dan biaya tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, aturan yang jelas dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan kegiatan ini dapat berjalan dengan aman dan tidak memberatkan.

Secara keseluruhan, Disdikbud Sidoarjo menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan pembelajaran di luar kelas selama mematuhi aturan yang berlaku. Dengan transparansi biaya dan pemilihan lokasi yang tepat, outing class diharapkan dapat memberikan manfaat edukatif yang optimal bagi siswa tanpa mengorbankan aspek keselamatan dan kesejahteraan mereka. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan pemerintah daerah, sangat penting untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aman, efektif, dan berkelanjutan.

Melalui pendekatan ini, Disdikbud Sidoarjo berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mengembangkan pengetahuan akademis tetapi juga memupuk kreativitas dan pemahaman budaya lokal. Dengan menjaga keseimbangan antara keamanan, biaya, dan manfaat edukatif, kegiatan outing class dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga dan menyenangkan bagi siswa. Dukungan dan kerjasama yang baik antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.

Semoga bermanfaat.

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun