Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kunjungi Desa Laban - Menganti Gresik sebagai Desa Pancasila dan Keragaman Budaya

21 Desember 2023   15:23 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:30 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replika menara Eiffel dalam bentuk miniatur dari Snack (foto dokpri)

Desa Laban Kecamatan Menganti-Gresik adalah Desa Pancasila, karena pusat perkembangan 5 Agama di Jawa Timur// Syaihu

Wisata berkelanjutan menjadi konsep yang semakin penting di era modern ini. Bukan hanya sebatas aspek lingkungan, wisata berkelanjutan juga mencakup keterlibatan aktif masyarakat dan pelestarian kearifan lokal. 

Salah satu contoh nyata terjadi di Desa Laban, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, di mana upaya merangkul keberagaman agama dan tradisi lokal menjadikannya Desa Pancasila.

Parade Budaya dalam rangka Sedekah Bumi (foto dokpri)
Parade Budaya dalam rangka Sedekah Bumi (foto dokpri)

Wisata Berkelanjutan: Konsep dan Pentingnya

Wisata berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi suatu kebutuhan. Konsep ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya setempat sambil memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. 

Dalam konteks Desa Laban, langkah-langkah keberlanjutan telah diambil untuk memastikan keberlangsungan pariwisata yang seimbang.

Peran Masyarakat dalam Wisata Berkelanjutan

Masyarakat memiliki peran kunci dalam menjaga keberlanjutan pariwisata. Di Desa Laban, kesadaran akan keberlanjutan telah merasuk di kalangan masyarakat. Program pelibatan masyarakat, seperti pelatihan homestay, pengelolaan sampah, dan promosi produk lokal, telah diterapkan untuk memberdayakan warga setempat.

Pengembangan homestay memberikan peluang ekonomi langsung kepada masyarakat, sementara pengelolaan sampah melibatkan partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan dan keindahan desa. Produk lokal seperti kerajinan tangan dan kuliner khas Desa Laban juga mendapatkan sorotan melalui kampanye pemasaran yang melibatkan masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun