Kesadaran yang Dipimpin
Tidak hanya pemimpin, orang yang dipimpin pun perlu memiliki kesadaran manusiawi. Orang yang dipimpin harus menyadari bahwa pemimpin itu adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.Â
Apabila seorang pemimpin melakukan kesalahan maka ingatkan dia. Sebagaimana pesan agama bahwa jika kita melihat kezaliman maka ubahlah dengan tangan kita. Namun, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisan kita. Namun, jika tidak mampu, ingkari dengan hati.
Sejarah telah membuktikan bahwa tak ada pemimpin tanpa kesalahan. Di Indonesia, tak ada presiden yang dipandang baik orang seluruh rakyat Indonesia. Dari kepemimpinan Soekarno hingga Probowo, selalu saja ada yang suka dan ada yang tidak suka.
Artinya, kondisi semacam itu bukan hal baru. Selalu ada sepanjang masa. Seseorang akan dipandang sempurna di mata orang-orang yang mencintainya dan dipandang buruk di mata orang-orang yang membencinya.
Oleh karena itu, kita perlu mengubah sudut pandang. Kita harus sadar bahwa manusia menjadi sempurna sebagai manusia ketika manusia itu tidak sempurna. Karena hakikat manusia memang tidak sempurna.Â
Surabaya, 3 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H