Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bangkit dari Kegagalan, Raih Sejuta Kesuksesan

15 Juli 2024   11:07 Diperbarui: 15 Juli 2024   17:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://media.istockphoto.com/

Kegagalan adalah teman setia bagi orang-orang yang sedang berjuang. Tak ada kegagalan bagi orang-orang yang hanya berdiam diri. Kegagalan hanya ada bagi mereka yang mau berusaha untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Orang yang tidak memiliki tujuan atau impian untuk diperjuangkan tidak akan pernah merasakan pahitnya kegagalan. Demikian pula, mereka juga tidak akan merasakan manisnya keberhasilan.

Oleh karena itu, ketika kegagalan datang menghampiri kita yang sedang berjuang, kita tidak perlu terlalu berputus asa. Saat kegagalan datang, berarti kita telah melangkah. Ibarat sebuah perahu, ketika masih ada di darat, dia tidak akan pernah merasakan hantaman ombak. Dia tidak akan pernah diombang-ambingkan oleh gelombang.

Akan tetapi, ketika perahu itu sudah dilepas ke lautan, maka dia pasti akan mengalami hantaman obak dan ombang-ombing gelombang. Dan, itulah fungsi serta tujuan sebuah perahu dibuat. Perahu tidak dibuat untuk dijadikan pajangan belaka, tanpa manfaat yang berarti. Perahu dibuat untuk mengarungi lautan.

Hal yang sama berlaku kepada manusia. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah dan memakmurkan bumi. Tentu saja dalam proses menjalankan tujuan tersebut tidak mudah. Banyak tantangan yang menghadang. Banyak kegagalan yang akan dialami. Berbagai godaan datang dari segala arah.

Siapa dari mereka yang mampu bertahan dan terus berjuang, tentu keberhasilan akan tercapai. Setiap kegagalan yang datang menghantam tak membuat mereka tumbang. Justru membuat mereka semakin kuat untuk terus melangkah ke depan. Kegagalan diyakini hanya sebagai bagian dari tahapan untuk naik ke level yang lebih tinggi. 

Ketika kegagalan datang, mereka yakin bahwa mereka semakin dekat kepada tujuan. Kegagalan adalah cara semesta menempa mereka untuk lebih matang saat meraih keberhasilan.

Pandangan-pandangan demikian akan membuat seseorang tidak akan berputus asa dalam berjuang. Kegagalan dianggap sebagai hal biasa. Justru kegagalan membuat mereka bisa terus belajar dan semakin dekat dengan keberhasilan.

Namun, bagaimana jika kesadaran yang demikian belum tumbuh sehingga putus asa saat kegagalan datang? Di sinilah pentingnya sebuah support system.

Sumber Gambar: https://media.istockphoto.com/
Sumber Gambar: https://media.istockphoto.com/

Tidak ada manusia yang bisa berdiri sendiri. Mereka memerlukan orang lain untuk bisa mencapai sebuah tujuan dengan optimal.

Support system di sini bisa dibagi menjadi dua, yaitu fisik dan nonfisik. Keduanya perlu selalu ada untuk bisa membuat seseorang bisa bangkit dari kegagalan dan kuat untuk terus melangkah ke depan. 

Support system fisik yang dimaksud bisa berupa manusia. Artinya, seorang individu membutuhkan orang lain, entah mentor, teman, atau pendamping hidup untuk bisa meraih keberhasilan. Orang-orang yang bisa memberikan dukungan positif kepada seseorang yang sedang berjuang akan membuat dia kuat untuk menghadapi berbagai tantangan.

Ketika dia merasa lelah atau tak sanggup menanggung sakitnya kegagalan, support system itulah yang akan memberikan energi untuk tidak mudah menyerah. Mereka akan menjadi pendengar keluh kesahnya dan juga menjadi pemantik api semangat untuk melangkah kembali.

Adapun support system nonfisik bisa berupa mindset atau keyakinan. Pola pikir positif akan memberikan energi lebih kuat bagi seseorang. Ketika kegagalan datang, orang yang memiliki pola pikir positif akan memberikan respons berbeda dengan orang yang suka berpola pikir negatif.

Sebagaimana dikatakan oleh Thomas Alfa Edison, "Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil." Lihat bagaimana Thomas mengubah cara pandangnya terhadap 10.000 kegagalan yang pernah dialami. Dia tidak menganggap itu sebagai sebuah kegagalan. Justru menganggapnya sebagai sebuah cara untuk tidak berhasil.

Akibatnya apa? Thomas mampu terus berjuang dan akhirnya menjadi ahli dan berhasil. Dari kegagalan yang dia alami, dia menjadi memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman. 

Selain mindset, support system nonfisik lain adalah keyakinan terhadap Tuhan. Orang yang memiliki keimanan yang kokoh tentu tidak akan mudah berputus asa. Ketika kegagalan datang menghampiri dan dia merasa tidak mampu menghadapi, dia tidak akan pergi kecuali kepada Tuhan Yang Maha Menentukan. 

Dia tahu bahwa hanya atas izin dan perkenan Tuhan segala sesuatu bisa terjadi. Bisa tetap berjuang untuk meraih keberhasilan sudah dianggap sebagai sebuah anugerah yang luar biasa. Artinya, dia telah berikhtiar untuk menjalan tujuan penciptaannya, yaitu beribadah dan memakmurkan bumi.

Hasil akhir, baik keberhasilan maupun kegagalan, adalah komponen lain. Tugas manusia adalah berusaha dengan sebaik-baiknya, sementara hasil adalah keputusan Tuhan. Apa pun keputusan Tuhan adalah yang terbaik untuk makhluk-Nya. 

Support system itu akan membuat seseorang lebih dewasa dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang. Dia tidak akan sombong saat berhasil meraih keberhasilan dan tidak akan tumbang saat dihantam kegagalan. Apa pun pencapaian yang diraih akan membuat dia semakin dekat kepada Tuhan.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki dua jenis support system itu untuk bisa bangkit dari kegagalan dan bisa meraih berjuta-juta keberhasilan.

Dengan support system yang tepat maka seseorang berpotensi untuk bisa hidup lebih damai dan berhasil.

Sebaliknya, tanpa support system yang baik maka dia akan berpotensi menjalani hidup dengan perasaan gersang dan hampa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun