Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Tips Menjaga Kesehatan Mental

12 Juli 2024   11:12 Diperbarui: 12 Juli 2024   13:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: se-realiser.com

Menjaga kesehatan mental itu sangat penting. Bahkan lebih penting daripada sekadar menjaga kesehatan fisik. Walaupun sehat keduanya sama-sama penting. Akan tetapi, mental yang sakit dapat berdampak besar terhadap kesehatan fisik.

Di tengah arus informasi yang semakin tak terbendung ini, menjaga kesehatan mental semakin urgen. Pasalnya, banyak orang semakin mudah terserang stres dan depresi belakangan ini. Mereka mudah terserang perasaan khawatir, underestimate, dan sebagainya sehingga mentalnya terganggu.

Lebih mengkhawatirkan lagi, ternyata gangguan kesehatan mental ini juga banyak menyerang generasi muda. Terkadang secara fisik mereka tampak baik-baik saja. Mereka tampak bahagia di depan orang lain. Namun, diam-diam mereka menyembunyikan penyakit yang bisa meledak kapan saja di dalam batinnya.

Penulis pernah dibuat tercengang dan tidak percaya. Setelah lulus dari bangku kuliah, penulis memang jarang bertemu dengan teman-teman. Khususnya dengan yang lawan jenis. 

Pada suatu kesempatan, penulis bertemu dengan teman-teman perempuan semasa di kuliah. Kehidupan mereka tampak baik-baik saja. Bahkan dapat dibilang sejahtera. Karena mereka telah mendapatkan pekerjaan yang baik dengan income yang tentunya juga diimpikan banyak orang.

Akan tetapi, yang membuat penulis terkejut adalah ternyata mereka memiliki gejala depresi. Mereka secara rutin harus konsultasi atau terapi ke psikolog. Di balik tampilan fisiknya yang baik, ternyata ada gelombang dahsyat di batinnya.

Setelah penulis melakukan diskusi singkat dan mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi mengapa mereka menderita gangguan semacam itu, akhirnya muncul beberapa tips menjaga kesehatan mental. Tips ini hanya hasil study case penulis, bukan dari ahli. Jadi, tentu saja tips ini sekadar sharing saja.

Pertama, jangan overthinking. Terlalu berlebihan memikirkan sesuatu yang belum terjadi atau masa depan sering kali menimbulkan banyak mudarat. Bukannya menghasilkan kehidupan yang lebih baik, akan tetapi justru menimbulkan keadaan yang lebih buruk. Sebab overthinking membuat seseorang tidak produktif. 

Karena kekhawatiran terhadap masa depan sudah terlalu besar, akibatnya mereka tidak melakukan apa pun. Kalaupun melakukan sesuatu, tindakan yang dilakukan jauh lebih sedikit dan tidak kreatif. 

Sebaliknya, orang yang tidak overthinking cenderung kreatif dan produktif. Karena mereka bisa lebih menikmati proses yang dilakukan. Akhirnya, mereka berhasil melihat dan menangkap peluang yang datang secara tiba-tiba. Dampaknya, sering kali banyak keberhasilan yang mereka raih tanpa disangka-sangka.

Jadi, kuncinya adalah kerjakan saja apa yang harus dikerjakan. Tidak perlu overthinking. Tugas manusia adalah melakukan yang terbaik. Sementara hasil adalah keputusan Tuhan. 

Kedua, membandingkan diri. Adanya media sosial sering kali membuat orang lebih mudah mencari pembanding dirinya. Membandingkan diri dengan orang lain dengan tujuan sekadar memotivasi diri tentu tidak masalah. Akan tetapi, kalau terlalu berlebihan, jatuhnya adalah negatif. 

Mereka merasa keberhasilan yang ditunjukkan oleh orang-orang di media sosial selalu sesuai dengan kenyataan. Mereka menganggap keberhasilan orang lain seharusnya juga dicapai oleh dirinya. Padahal, di balik apa yang ditampilkan di media sosial terkadang sangat jauh berbeda dengan yang ada di kenyataan. 

Selain itu, setiap orang memiliki titik keberhasilan masing-masing. Tidak sama. Sebagai contoh, kita bisa lihat orang-orang terkaya di Indonesia, mereka pun tidak memiliki kekayaan yang sama dan juga tidak memiliki bisnis yang sama. Ada yang kaya lewat jalur bisnis A, ada yang kaya lewat jalur B. 

Itu baru soal fisik atau yang tampak. Belum lagi soal keberhasilan dalam urusan batin dan spiritual. Setiap orang tentu memiliki jalan masing-masing. Jadi, tidak bisa dibanding-bandingkan secara serampangan.

Ketiga, underestimate. Akibat dari suka membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain ada underestimate. Seseorang menjadi rendah diri, minder, atau tidak percaya diri. Bahkan menjadi lupa untuk melihat dan mensyukuri nikmat yang sedang ada dalam genggamannya.

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan mental, sebaiknya stop underestimate, mulai untuk melihat dan mensyukuri anugerah Tuhan. Bagaimanapun setiap orang telah dianugerahi banyak kenikmatan. Nikmat hidup, sehat, bahagia, keluarga harmonis, dan sebagainya. 

Terkadang kita memang merasa kurang beruntung di bidang finansial, tapi kita memiliki kenikmatan dalam keharmonisan rumah tangga. Demikian pula, ada yang merasa belum beruntung secara pasangan hidup, tapi dianugerahi kenikmatan pekerjaan yang baik. Semua orang memiliki beruntungan dan ketidakberuntungannya sendiri-sendiri.

Jadi, untuk menjaga kesehatan mental, setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu jangan overthinking, jangan suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain, dan jangan underestimate. Jalani kehidupan ini dengan enjoy dan penuh rasa syukur. Setiap orang memiliki nasibnya masing-masing. Tugas manusia hanya melakukan yang terbaik untuk kehidupannya, terkait hasil, kita serahkan kepada Yang Maha Menentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun