Oleh karena itu, kami menganggap bahwa suatu keburukan bisa saja ditulis dengan kemasan yang lebih inspiratif dan edukatif. Topik itu bisa dikemas dalam bentuk cerita fiksi seperti cerpen atau novel.
Dengan genre itu, sebuah kisah buruk bisa dikemas menjadi lebih edukatif dan inspiratif. Tentunya dengan catatan, kisah tersebut disajikan dengan baik sehingga pembaca mendapatkan pelajaran berharga dan tergerak untuk menghindari keburukan itu dan melakukan kebaikan.
Sebenarnya pertimbangan tanggung jawab moral itu didorong oleh pemahaman kami atas ayat-ayat Al-Qur'an yang kami baca. Khususnya QS Al-Ahqaf ayat 15, QS An-Naml ayat 19, dan QS Yasin ayat 12. Kami memahami ayat-ayat itu berkaitan dengan amal jariyah.
Untuk itu, kami berdoa semoga kami terhindar dari peninggalan-peninggalan yang jelek dan semoga kami mendapatkan kemampuan untuk melaksanakan banyak amal jariyah. Sungguh tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Tuhan Yang Mahakuasa.
RGS, 18 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H