Menulis Buku Susah, Mitos atau Fakta?"
Pagi tadi, sekitar pukul 10.15 WIB saya diajak live IG oleh K-TV, sebuah stasiun TV lokal yang bermarkas di Pamekasan, Madura. Topik yang dibahas adalah "Dalam live yang berlangsung sekitar 30 menit itu, kami ngobrol seputar dunia kepenulisan. Salah satu pertanyaan peserta yang ingin saya kupas dalam tulisan pendek ini adalah tentang penghasilan. Kurang lebih pertanyaannya adalah apakah profesi menulis dapat dijadikan sumber penghasilan utama atau hanya bisa dijadikan sampingan?
Tentu saja untuk menjawab pertanyaan ini tidak bisa hitam putih. Sebab standar kecukupan finansial tiap orang berbeda. Demikian pula terkait kenyamanan dalam profesi.
Pertama terkait kecukupan finansial. Persoalan ini sangat dipengaruhi oleh literasi finansial yang dimiliki setiap orang. Sebesar apa pun pendapatan yang dimiliki jika tak mampu mengelola keuangan dengan baik dan mindset keuangan yang dimiliki belum stabil maka pasti akan tetap kurang.
Misalnya, lihat diskon sedikit saja di market place, jari-jemari tidak sabar untuk melakukan check out maka pasti uang yang dimiliki akan cepat habis. Oleh karena itu, persoalan ini sangat dipengaruhi oleh mindset. Jika dia mampu memisahkan keinginan dan kebutuhan dengan baik serta mampu menjalankan skala prioritas dengan baik, tentu kondisi finansialnya akan lebih stabil.
Di samping itu, jumlah uang yang cukup untuk setiap orang pun tidak sama. Setiap orang dan setiap lingkungan tidak sama. Orang yang hidup di desa tentu memiliki tingkat kecukupan yang berbeda dengan orang yang hidup di perkotaan.
Namun, profesi penulis tidak bisa dipandang sebelah mata untuk mencukupi kebutuhan keuangan seseorang. Banyak penulis yang mampu menghasilkan uang yang cukup banyak. Banyak penulis yang kaya berkat hasil penjualan karyanya.
Saya mengenal beberapa penulis yang sukses secara finansial melalui profesi menulis. Mereka berhasil membangun rumah, membeli mobil, dan mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
Di Indonesia kita bisa melihat beberapa penulis yang sukses secara finansial lewat karyanya seperti Andrea Hirata, Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, dan lain-lain. Dari luar negeri kita bisa menyebut, salah satunya, J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter.
Kedua, terkait profesi. Sebagian orang lebih suka memiliki pendapatan tetap. Sebagian yang lain, tidak masalah tidak memiliki pendapatan tetap, asalkan tetap berpendapatan.
Jika ingin menjadi penulis yang memiliki pendapatan tetap maka solusinya bisa mengambil jalur profesi penulis di perusahaan. Sebagai contoh, menjadi wartawan atau jurnalis di media massa tertentu atau perusahaan atau lembaga tertentu. Bisa juga menjadi tim humas atau publikasi di lembaga-lembaga tertentu.