Mohon tunggu...
Syaiful Misgio
Syaiful Misgio Mohon Tunggu... -

Lahir di sebuah desa terpecil diperbatasan Riau-Jambi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkan Paralon Bekas untuk Membuat Kerajinan Tangan

16 Februari 2014   06:59 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 3074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paralonbekas mungkin merupakan benda yang tidak bermanfaat bagi kebanyakan orang.  Namun di tangan Andi Yoce Andri benda tersebut mampu diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Lewat tangan kreatifnya, Andi mampu menyulap paralonbekas menjadi beragam souvenir dan pernak-pernik yang begitu menarik. Seperti kaligrafi dengan huruf tibul, pot bunga, kotak tisu, lampu tidur, miniatur perahu lancang kuning, pesawat terbang dan berbagai bentuk binatang, serta beragam bentuk gantungan kunci.

Ide awal pembuatan paralonbekas ini, bermula saat bahan baku kayu yang selama ini digunakan untuk ukiran semakin sulit ditemui. Makanya timbul ide saya untuk menggantinya dengan paralonbekas. Ternyata hasilnya sama persis dengan produk ukiran yang terbuat dari kayu

Dari penjelasan pria berumur 42 tahun ini, diketahui ternyata proses pembuatan kerajinan paralonbekas ini dilakukan masih dengan menggunakan cara manual. Prosesnya pun sebenarnya cukup sederhana. Paralonbekas yang dirinya dapatkan dari tong sampah atau pengumpul barang bekas, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan tanah, setelah itu, paralon dipanaskan dengan menggunakan alat yang dirinya buat sendiri.

Alat pemanas tersebut, persis seperti alat untuk mengelas, bedanya alat yang digunakan oleh Andi ini menggunakan bahan bakar gas elpiji. Setelah dipanaskanparalon kemudian dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan. Jika ada bagian yang harus dipotong agar terbentuk sebuah pola, Andi cukup menggunakan gergaji besi,serta perekat untuk bagian yang ingin disatukan. Menariknya proses pembentukan ini dirinya lakukan tanpa bantuan alat apapun, Andi hanya menggunakan tangan telanjang saat membentuk paralonbekas ini menjadi beragam pernak-pernik.

Meski masih menggunakan cara manual, produk kerajinan tangan yang dihasilkan dari olahan bahan dasar paralonbekas ini patut diacungi jempol. Jika dilihat sepintas, kita tidak mengira, jika beragam pernak-pernik asesoris dan perlengkapan rumah tangga itu terbuat dari paralonbekas. Bektuk dan warna serta tektur hasil kerajinan tangan paralonbekas ini jika dilihat sepintas, persis sama dengan kerajinan tangan lain yang terbuat dari bahan kayu. Tak heran jika Andi bersama rekanya, membandrol barang-barang dari paralonbekas tersebut dengan harga yang sangat variatif. Mulai dari harga Rp. 30 ribu hingga Rp. 1 juta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun