Mohon tunggu...
Dongeng Pilihan

Dudung dan Maman

8 Maret 2016   20:08 Diperbarui: 1 April 2017   09:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman dahulu di sebuah pedesaan kecil, tinggal seekor macan yang bernama Dudung. Pada saat itu hari sangat cerah dan bertiuplah angin yang membuat si Dudung menjadi mengantuk. Akhirnya si Dudung mempunyai cara untuk menghilangi ngantuk dengan cara berjalan-jalan di sekitar desa.

Pada saat itu Dudung mulai berjalan-jalan mengelilingi seluruh desa, akhirnya Dudung sampai di sebuah sungai dan langsung berteriak “Wahai penghuni desa, saya adalah hewan yang paling cerdas dan pintar. Tidak ada hewan yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku di desa ini”.

Setelah berteriak dipinggir sungai si Dudung langsung melanjutkankan perjalanannya lagi untuk kembali ketempat tinggalnya. Sedang asik-asiknya berjalan Dudung bertemu dengan seekor koala yang bernama Maman. Maman pun yang saat itu sedang bersantai di atas pohon, turun kebawah untuk menyapa si Dudung.

 “Hai, Dung!” sapa Maman dengan senyuman.

“Hai juga, Man!” jawab Dudung dengan penuh kesombongan.

 “Apa kamu baik-baik saja? Tadi aku dengar kamu berteriak di pinggir sungai,” Tanya Maman kepada Dudung.

 “Aku baik-baik saja kok! Barusan aku berteriak hanya ingin memberitahukan saja bahwa di desa ini, aku adalah hewan yang paling pintar!” jawab Dudung dengan penuh kesombongan.

 “Sombong sekali kamu dung, Akulah hewan paling pintar di desa ini!”

 “ah masa sih man?tubuhmu kan kecil beda jauh dengan badan ku yang mempunyai lengan berotot-otot besar ini!”

 “baiklah, bagaimana besok kalau kita lomba lari?

“hah baiklah, Man aku terima tantangan mu!”

Akhirnya, terjadilah kesepakatan antara mereka berdua untuk berlomba lari. Pagi yang cerah, pada pagi yang cerah itulah mereka memulai perlombaan berlari mereka dimulai. Selanjutnya mereka langsung memulai perlombaan berlari, di tengah-tengah perlombaan Dudung mulai merasa lelah dan sudah tertinggal jauh oleh Maman. Dudung pun langsung bersantai sejanak untuk menghilangkan rasa lelahnya itu.

Ternyata ada seekor ular yang mendekat ke tempat Dudung yang sedang bersantai, ular yang sedang kelaparan itu tanpa rasa takut langsung menggigit si Dudung, Dudung pun yang saat itu sedang asik-asik nya bersantai langsung berteriak kesakitan. Maman yang sudah berada jauh tak menghiraukan teriakan Dudung. Dia terus berlari sampai garis finis Singkat cerita, Dudung akhirnya mati karena bisa yang dikeluarkan oleh ular tersebut.

Dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa kita tidak boleh sombong dan meremehkan orang lain, karena kita sendiri pun tidak lebih baik dari orang tersebut.[caption caption="sumber:animals.sandiegozoo.org"][/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun