Mohon tunggu...
Syaifulloh
Syaifulloh Mohon Tunggu... Guru - Simposium Pendidikan

Penikmat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merancang Kurikulum Pendampingan Sekolah Efektif

9 Januari 2025   05:05 Diperbarui: 9 Januari 2025   05:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi Pribadi

Setiap satuan pendidikan memiliki potensi yang berbeda. Oleh karena itu, kurikulum pendampingan yang efektif harus memberikan ruang bagi sekolah untuk mengeksplorasi diferensiasinya. Diferensiasi inilah yang dapat menjadi motivasi utama bagi guru dan tenaga pendidik untuk terus bergerak maju.

Diferensiasi meningkatkan rasa percaya diri sekolah dan membuka peluang untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan siswa. Dengan pendekatan ini, sekolah dapat menciptakan program-program unggulan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menjadi daya tarik bagi komunitas sekitar.

Rancangan kurikulum yang terstruktur dan pendampingan yang berkelanjutan, sekolah  mampu berdaya danmampu memberdayakan semua elemen di dalamnya. Hasil akhirnya adalah terciptanya sekolah efektif yang menjadi model dalam peningkatan mutu pendidikan secara holistik dan berkelanjutan.

Filosofi Naik Kereta Api dalam Pendampingan Sekolah

Pendampingan sekolah dapat dianalogikan seperti perjalanan naik kereta api. Setiap tahap dalam proses pendampingan mencerminkan elemen-elemen yang ada dalam perjalanan kereta api---dari perencanaan hingga mencapai tujuan. Filosofi ini memberikan gambaran bahwa pendampingan adalah proses terstruktur yang memerlukan komitmen, arah yang jelas, dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat.

1. Penentuan Rute (Visi dan Misi Sekolah)

Seperti perjalanan kereta yang membutuhkan rute tujuan yang jelas, pendampingan sekolah juga harus dimulai dengan penentuan visi dan misi yang tepat. Semua elemen sekolah, dari kepala sekolah hingga guru dan komite, perlu memahami ke mana arah yang ingin dicapai. Rute ini harus relevan dengan kebutuhan sekolah dan fokus pada peningkatan mutu pendidikan. Jika rute sudah jelas, perjalanan menjadi lebih terarah dan efektif.

2. Lokomotif dan Gerbong (Pemimpin dan Tim Sekolah)

Lokomotif dalam kereta api berperan sebagai pendorong utama yang menarik gerbong-gerbong di belakangnya. Dalam pendampingan sekolah, kepala sekolah adalah lokomotif yang memimpin perjalanan. Sementara itu, guru, staf, komite sekolah, dan murid adalah gerbong yang bergerak bersama menuju tujuan. Jika lokomotif kuat dan semua gerbong saling terhubung dengan baik, perjalanan akan berjalan lancar tanpa hambatan.

3. Stasiun dan Perhentian (Tahapan Evaluasi)

Sepanjang perjalanan kereta, ada stasiun-stasiun sebagai tempat pemberhentian sementara untuk mengevaluasi perjalanan. Dalam pendampingan sekolah, ini adalah momen untuk mengevaluasi program, melihat hasil yang dicapai, dan melakukan perbaikan. Pendampingan yang efektif tidak hanya berfokus pada perjalanan, tetapi juga pada keberhasilan di setiap tahapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun