Mohon tunggu...
Syaifulloh
Syaifulloh Mohon Tunggu... Guru - Simposium Pendidikan

Penikmat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Suhu Padepokan: Dari Arena Silat ke Galeri Pameran Foto, Perjalanan Jurus dan Integritas Suhu

23 November 2024   16:36 Diperbarui: 23 November 2024   19:09 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi Suhu Padepokan: Dari Arena Silat ke Galeri Pameran Foto, Perjalanan Jurus dan Integritas Suhu

Oleh: Syaifulloh (Kang Suhu Senior Padepokan Silat)

Di sebuah sudut yang terpencil, terdapat sebuah padepokan yang kini bertransformasi menjadi arena galeri pameran foto. Hampir setiap hari, para suhu yang dikirim ke padepokan ini terus melaksanakan tugas rutin sesuai Key Performance Indicator (KPI) yang harus dipenuhi targetnya. Untuk mencapai ini, para suhu harus menemukan jurus-jurus silat baru agar KPI tercapai, menjadikan tugas mereka sebuah tantangan yang penuh dengan inovasi dan kreativitas.

Namun, tugas mereka tidak berhenti di situ. Para suhu juga harus mengombinasikan antara KPI dan objective padepokan provinsi. Hampir semua objective tercakup, kecuali pengembangan sumber daya manusia (SDM) padepokan provinsi yang masih belum terlihat jelas. Di tengah-tengah kesibukan mereka, pameran galeri foto silih berganti bermunculan. Ini menjadi hiburan tersendiri bagi para suhu yang sambil menikmati secangkir Kilat Kupi yang mantap, terus mempelajari jurus-jurus silat baru yang datang tanpa henti.

Jurus-jurus presentasi banyak yang datang silih berganti, sampai-sampai para suhu senior pun terkadang dibuat gelagapan menerima jurus-jurus tersebut. Padahal, dengan jurus baru, banyak yang harus dilakukan lebih daripada sekadar pamer pemenuhan galeri. Di sisi lain, beberapa pesilat berkomentar semangat melihat galeri yang bertebaran, diiringi tepuk tangan pemirsa yang menggema di ruangan.

Meskipun hiburan galeri memang memikat, harus diimbangi dengan diskusi konteks yang mendalam sebagai suhu pesilat. Sambil menikmati kopi wine Aceh Gayo dan mendengarkan lagu dari LETTO:

Yakinkah kuberdiri

Diamlah tanpa tepi

Bolehkah aku

Mendengarmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun