Tina Agustari: Perkuat Strategi dan Tim Public Relations untuk Keberhasilan Lembaga Pendidikan
Bojonegoro -- Public Relations (PR) memainkan peran penting dalam membangun hubungan harmonis antara lembaga pendidikan dan masyarakat. Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara bertema "Public Relations for Schools: Strategy & Planning" yang digelar di Hotel Bonero, Bojonegoro. Acara ini diikuti oleh seluruh pengurus serta ustaz dan ustazah pondok pesantren sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi di bidang komunikasi publik.
Tina Agustari, narasumber yang memiliki pengalaman sebagai konsultan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, mantan jurnalis ANTV, dan pegiat NGO internasional dan Dosen Ilmu Komunikasi ini menjelaskan pentingnya keberadaan PR dalam sebuah lembaga pendidikan. Menurut Tina, PR bertugas sebagai jembatan antara sekolah dan publiknya. "Setiap elemen dalam lembaga pendidikan harus mampu merancang hubungan yang baik dengan masyarakat untuk menciptakan komunikasi yang harmonis," ungkapnya.
Tina menekankan bahwa citra pondok pesantren adalah elemen penting dalam menarik perhatian wali santri. "PR memiliki peran krusial dalam menyusun pesan yang konsisten dan positif mengenai pondok pesantren. Ini tidak hanya menarik minat wali santri tetapi juga meningkatkan reputasi lembaga," tambahnya.
Ia juga menguraikan fungsi utama PR di lembaga pendidikan: Menjalin hubungan baik antara orang tua peserta didik sebagai pengguna layanan dengan lembaga pendidikan. Menciptakan komunikasi efektif antara orang tua dan guru melalui publikasi atau pesan timbal balik.
"Semua yang terlibat di pondok pesantren adalah bagian dari PR. Setiap individu wajib memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan citra dan keberadaan pesantren sebagai institusi yang maju," lanjut Tina.
Tina memberikan sejumlah tips bagi tim humas pondok pesantren dalam memperkenalkan lembaga kepada masyarakat dan orang tua santri, di antaranya:
1. Menyampaikan laporan rutin kepada orang tua siswa.
2. Menerbitkan buletin atau majalah sekolah.
3. Mengadakan pameran dan open school.
4. Melakukan kunjungan ke sekolah lain maupun ke rumah siswa.
Menurut Tina, langkah-langkah ini akan membantu membangun hubungan yang lebih kuat antara pesantren dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap lembaga.
Humas juga bertugas menyampaikan pesan-pesan utama yang konsisten dan jelas. Tina menegaskan bahwa manajemen krisis adalah bagian penting dari fungsi PR. "Perhatian media dan dukungan dari mulut ke mulut harus dikelola dengan baik. PR harus menciptakan pesan-pesan utama yang mendukung tujuan komunikasi lembaga," jelas Tina.
Acara ini memberikan wawasan baru kepada peserta, yang terlihat antusias mengikuti sesi interaktif dan diskusi yang dipandu Tina. Para peserta mengaku materi yang disampaikan relevan dan aplikatif untuk mendukung peran mereka dalam meningkatkan citra pondok pesantren.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang profesional, terpercaya, dan siap bersaing di era global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H