Menanti peluk hangat dari kasih yang terbujur layu
Dia masih merindu walau bungkusnya sudah kusam
Peduli orang bilang ketika tahu asa masihlah kelam
Hujan semalam betah menunggu matahari datang
Tak tampak garang panasnya hanya malu-malu terang
Resah anak manusia terhambat mengait nafkah
Gerutu dalam hati yang kuyup melunturkan gairah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!