Mohon tunggu...
syaifullah
syaifullah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Pensil

Goresan pensil pikiran tak terhapus jaman

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis yang Baik-baik Saja

18 November 2020   21:10 Diperbarui: 18 November 2020   21:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak status di sosmed yang ramai di siram komentar dan like tanda jempol. Itu membuat si pembuat status merasa tulisan nya di respon orang lain. Jadilah semakin bersemangat untuk selalu menuliskan status. 

Namun apa jadinya jika tulisan tidak di respon sama sekali oleh orang lain? Mungkin si penulis status bertanya-tanya atau bisa jadi cuek saja. Setiap orang pasti berbeda-beda dalam menyikapinya.

Sebagai seorang penulis, komentar atau tanda suka dari pembaca tulisan nya bisa di jadikan penilaian bahwa tulisan kita membuat orang lain mau menggerakkan hatinya menerima atau menolak apa yang tertulis. 

Respon yang menyenangkan pasti membuat kita akan semangat untuk terus membuat tulisan yang lebih baik lagi. Namun jika komentar penolakan yang ada jangan membuat kita malah malas untuk menulis lagi karena respon tersebut. Anggap saja bahwa tulisan kita menyentil keadaan orang yang tidak suka dengan apa yang kita tulis.

Buang jauh-jauh rasa resah yang akan menghambat produktivitas menulis hanya karena komentar miring akan tulisan kita. Asalkan prinsip yang kita pegang dalam menuangkan tulisan itu berazas pada prinsip kebenaran dan tidak melanggar etika. 

Kebenaran yang kita rekam dalam tulisan akan membuat orang yang tidak tahu akan menjadi tahu keadaan sebenarnya walaupun ada pihak-pihak tertentu yang pasti tidak menyukainya. 

Kritik yang ada, dijadikan pemicu agar tulisan yang akan kita tulis selanjut nya semakin menguak akan kebenaran tulisan kita sebelumnya. Bebaskan hati kita dalam mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran yang memang harus di tuangkan dan di bagikan kepada orang lain.

Jadilah penulis yang kuat dalam segala hal. Menyikapi tulisan yang tanpa komentar dan tanda suka atau tulisan yang mendapat kecaman kritikan yang sangat keras. Sikapilah hal demikian dengan membuat karya tulis yang semakin baik lagi. 

Buktikan dengan karya-karya terbaik yang bisa menuju ke arah perubahan yang lebih baik. Buktikan tulisan yang kita buat bukan tulisan sampah yang tidak ada manfaat nya untuk di baca orang lain. Jadilah penulis yang memiliki rasa kepedulian akan kondisi yang ada di sekitar kita.

Hati adalah sensor perasa yang bisa menghantarkan energi ke dalam pikiran dan menuangkan tulisan yang punya cita rasa. Hati yang baik akan memerintahkan otak mengeluarkan ide pemikiran yang pasti baik. Begitupun sebaliknya. 

Maka niatkanlah membuat tulisan yang baik sebelum mulai menulis kalimat pembuka agar sampai tulisan itu selesai, isi nya tulisan yang memiliki manfaat kebaikan untuk kehidupan orang banyak.

Ketika menyelesaikan tulisan itu bisa menimbulkan kepuasan tersendiri bagi penulis. Namun akan lebih memuaskan lagi kalau ternyata karya kita bisa bermanfaat di dalam kehidupan. 

Setidaknya kita sudah mewariskan sumbangsih pikiran demi kebaikan dan itu akan abadi walaupun kita sudah tiada, buah pemikiran kita masih terus hidup selamanya. Tinggalkanlah jejak literasi yang bisa membuat nama kita akan di kenang sebagai bagian dari pundi-pundi kebaikan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun