Mohon tunggu...
Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

13 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Oleh Qohar amplop itu diterima dengan wajah memerah, matanya berkaca-kaca lalu dibukanya dengan seksama. Setelah mengetahui isi amplop itu berisi uang kemudian tanpa pikir panjang uang itupun dibuang dan tercecer di tanah.

"Gara-gara uang itu Maknyak di hukum."

"Dasar anak kecil sombongnya selangit. Apa maksudmu uang itu kamu buang!" Kata pak Amin dengan geram lalu membuang ludah.

"Orang miskin tidak tahu diri." Timpal pak Puji menambahkan..

            Tidak ada kebencian atas hujaman kata-kata kasar yang dilontarkan para tamu itu kepada dirinya. Yang tergurat di wajahnya hanyalah wajah kepolosan seorang anak kecil yang tengah di rundung duka. Air matanya terus meleleh meski telah berulang kali ia menyekanya.

"Maafkan saya ya bocah bagus, bukan maksudku untuk menghinamu, tapi kenapa uang pemberianku harus kau buang ?" Rasa bersalah itu tiba-tiba merapat dibenak pak Amin setelah melihat beningnya air mata bocah kecil itu yang terus meleleh.

"Karena photo yang beredar di koran itu Maknyak kembali dimarahi dan sekarang dihukum di balai Desa."

"Ya Tuhan kenapa bisa jadi begini runyam urusannya. Ya sudah, kalau begitu kamu sekarang ku antar ke balai Desa. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk nenekmu. Kita tidak boleh gegabah, hanya pihak yang berwenang yang berhak menyelidiki masalah ini. Kamu jangan khawatir! biar nanti saya hubungi pihak yang berwenang supaya segera membebaskannya." Kata pak Amin meyakinkan Qohar lalu diambilnya handphone dari dalam kantong celananya dan menelepon pihak Kepolisian.

            Siang itu Qohar diantar ke balai Desa dan hanya diantar sampai di seberang jalan. Sebelum berpisah pak Amin memberikan sebuah bungkusan berisi biscuit sembari berpesan kembali kepada Qohar agar tidak usah lagi mengkhawatirkan keadaan Neneknya karena nanti polisi akan datang dan membebaskannya.

"Jangan khawatir! Nenekmu pasti akan baik-baik saja, polisi nanti segera datang menyelamatkan Nenekmu. Karena hari ini kita ada meeting dikantor. Insya Allah saya akan datang kerumahmu untuk menindak lanjuti masalah ini."

Lalu mereka pergi meninggalkan Qohar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun