Mohon tunggu...
Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

13 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Tak terlalu sulit untuk mendapatkan jatah pengairan karena sawah-sawah disekitarnya telah teraliri. Air yang melimpah itu ia arahkan begitu saja kesawahnya.

"Yang mengairi kok kamu? Mbahmu ke mana?" Sapa seorang ibu yang biasa akrab dipanggil Mbak Rumini.

"Di rumah, sedang tidak enak badan."

"Mbahmu katanya sakit ya?” Tanya perempuan yang lain.

“Ya, sakit”

"Kebanyakan uang kali?" Sahut seorang perempuan yang memakai caping gunung bercat hijau sambil mencabuti rumput sembari bercanda.

"Sakit apa?" Tanya seorang perempuan yang berselempang selendang.

"Hanya ngilu di kakinya."

"Ooh kena reumatik mungkin." Sahut yang lain.

"Biasanya kalau kebanyakan uang yang sakit itu kepalanya karena pusing mau dikemanakan itu uangnya” Sahut yang lain lagi sambil cengar-cengir.

“Tapi kalau kakinya apa dibuat mikir?" Seloroh perempuan paruh baya yang tengah mengumpulkan rumput hendak dibuang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun