Perempuan asing yang tengah mengandung itu menjadi sebuah misteri tersendiri dengan statusnya yang masih belum jelas. Menambah pekerjaan orang-orang kampung untuk terus bergunjing serta menempatkan objeknya sebagai artis ndeso.
"Eeee ada tamu, monggo silahkan masuk." Ucap perempuan muda yang tengah hamil itu berbasa-basi.
"Ada perlu sama Pak Carik?". Sambungnya kemudian.
"Ya mbak ". Jawab Bu Lela.
" Bapak masih di kebun, tadi pagi bawa bibit mahoni yang dari kelurahan kemarin. Mungkin Bapak sebentar lagi datang. Saya istri barunya tidak tau apa-apa hanya disuruh jaga rumah". Akunya dengan memberi sedikit gambaran. Sebuah pengakuan yang mampu sejukkan keadaan, mengunci rapat-rapat sebuah tanda tanya yang terkadang mengusik sebuah ketenangan serta menyapih akan fitnah dan memutus tali prasangka.
Hanya beberapa menit kemudian keluar hidangan senampan teh hangat dan beberapa cemilan dalam toples. Pak Carik belum pulang, ada lagi seorang tamu perempuan paruh baya, tukang jahit pesanan. Menenteng dua buah pakaian mencari Bu Carik.
"Bu Cariknya ada? " Tanyanya pada perempuan yang tengah hamil itu.
"Lagi pergi ke rumah saudara perempuannya, katanya lagi ada acara mitoni.”ujarnya menjelaskan.
"Ya sudah ini tolong nanti berikan sama Bu Carik terus bilang. Uangnya sudah pas itu saja.” Pinta tukang jahit pesanan itu sambil menyodorkan dua bungkus pakaian yang dikemas dalam plastik.
“Aku pamit dulu.." Sambungnya kemudian.
"Ya, terimakasih!"
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109