Mohon tunggu...
Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

13 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku resah tanpa sejarah

Tanpa sejarah aku pasrah.

Telah dua hari Mbok Nah tidak ke sawah, pagi ini ia mau ke sawah karena khawatir rumput liar semakin bertambah, padi tak terairi dan mengering. Sayur-sayuran apabila tidak dipangkas akan menjalar ke mana-mana. Dicarinya parang untuk keperluan penyiangan rumput-rumput liar disepanjang tepian guludan, namun tak juga didapatinya .

       “Qohar ! dimana kau simpan parangnya?”

       “Sepertinya masih di teras." Jawab Qohar, matanya menerawang "Saya lupa naruhnya. Mau ke sawah Mak?”. Sambungnya kemudian.

       “Ya. kamu di rumah apa ikut?”

       “Aku ikut, bawa nasi apa tidak ?”

       “Terserah kamu, hari ini Maknyak puasa.”

       “Bungkusin ya Mak?”

       “Ya. Pakai sambal tidak?”

       “Tidak usah!” Ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun