Mohon tunggu...
Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

13 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       "Sudah!" jawabnya singkat.

Siang itu Mbok Nah pulang dari pematang, dari kejauhan Mbok Nah melihat mobil merah silver dibawah pohon sawo miliknya. Mobil itu persis dengan warna mobil yang ditemuinya beberapa waktu yang lalu pada saat mengais buah asem bersama Qohar. Tanpa pikir panjang Mbok Nah menemui si empunya namun tak didapati seorangpun. Dilongoknya seisi ruangan di dalam mobil dari balik kaca hitam. Tak ada seorangpun yang berada di dalam. Karena mobil itu terparkir di area kebunnya, Mbok Nah lalu menungguinya sambil duduk di cangkruk tak jauh dari pohon sawo.

            Dari rumah terlihat Qohar berlari tergopoh-gopoh seperti ada sesuatu yang ingin diutarakannya.

       "Maknyaak !" Panggil Qohar dengan nada tinggi.

       "Ada apa ?"

       "Maknyak dicari orang kemarin sore."

       "Kemarin sore kapan?"

       "Itu lho Mak sewaktu memulung asem."

       "Ooh iya ." Kata Mbok Nah mengangguk-angguk."Dimana orangnya?" Sambungnya kemudian.

       "Orangnya sudah menunggu di rumah. Ayo Mak cepat!" Ajak Qohar terburu-buru.

            Di teras telah ada Bu Lela tetangga sebelah. Menemani tamu mengobrol. Mereka datang hanya berdua. Pak Amin ong gwie yang seorang Wartawan dan seorang lagi pak Puji, sopir pribadinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun