Mohon tunggu...
Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

13 Oktober 2016   07:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:37 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Sudah lama yang kedua sekitar seminggu yang lalu.”

“Jadi peristiwa itu terjadi hingga dua kali? Selorohnya dengan nada heran.”

“Iya dua kali.” Mbok Nah mengangguk perlahan.

Wawancara sore itu disiarkan secara live dibeberapa stasiun TV nasional. Semakin banyak wartawan dari luar kota yang ingin mengetahuinya lebih mendalam. Belum lagi para wartawan dan reporter tempo hari yang kecewa. Kabarnya mereka juga mulai merencanakan peliputan kembali nanti pagi.

“Tunggu sebentar ya pak?”

Mbok nah mohon ijin ke dapur mengambil ubi jalar rebus. Sebaskom penuh ubi jalar rebus yang masih hangat itu lalu disajikan bersama teh manis hangat. Qohar sempat tak sengaja menjatuhkan satu gelas hingga pecah karena saking gugupnya. Mbok Nah berusaha memahaminya.

“Mbah! kami mohon kehadiran anda dalam sebuah acara kami di jakarta besok. Bisa kan?” Pinta Pak Amin sambil mendekat ke arah telinganya.

“Besok kapan? Saya tidak bisa.” Jawabnya sambil menggelengkan kepala.

“Lha bisanya kira-kira kapan mbah?”

“Entahlah. Saya juga belum tahu.”

“Masih ada sesuatu yang mengganjal? atau ada yang tak bisa ditinggal?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun