“Ada apa?” Jawabnya dengan pelan.
“Di luar ada pak Amin, katanya sudah menunggu lama ingin ketemu Maknyak.”
“Kamu tadi keluar rumah?” Gertaknya dengan nada yang semakin tinggi.
“Iya lha wong tak ada apa-apa.”
“Tak ada apa-apa bagaimana. Diluar banyak orang bukan?”
“Tapi yang ini lain Mak, mereka hanya ingin ketemu maknyak.”
“Yo wis kalau begitu biar maknyak nanti yang temui sehabis shalat ashar.”
Nasi yang telah dimasak tadi pagi masih tersisa separuh lebih, tinggal membuat lauknya. Lauk kali ini tetap seperti yang kemarin yaitu ikan asin yang di goreng garing ditemani sambal terong, kebetulan sayur terongnya masih tersisa. Shalat ashar dan merapikan ruang tamu telah selesai dikerjakannya. Sementara Qohar menjaga api dapur untuk merebus ubi jalar.
Begitu pintu dibuka semua wartawan dan reporter menyalaminya satu persatu. Mbok Nah hanya tertegun bercampur rasa haru menyaksikan semua ini. Tanpa ada sebab yang jelas tiba-tiba mereka begitu menghormatinya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109