Mohon tunggu...
Syaiful Bahri
Syaiful Bahri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Nasionalis religius,suka damai,memilih memberi karya daripada memberi janji, memotivasi dengan mengasah hati dan empati.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Keyakinan pada Perintah Tuhan

26 Juni 2018   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2018   18:18 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Aku tersenyum lagi, memahami setiap kata yang diucapkannya. Aku tahu maksud dari perkataannya. Berkaitan dengan tanggal 27 nanti. Akan ada Pilkada serentak di Indonesia. Khususnya di Sumatera Utara akan ada pemilihan Gubernur SUMUT. Yang akan memimpin Sumatera Utara 5 Tahun kedepan.

Seakan ia sedang berkata, "Kalau saya tetap akan memilih yang seiman dengan saya. Karena dalam AlQuran,  ada banyak larangan memilih dan mengangkat pemimpin yang tak seiman".

Berulang kali ia berkata bahwa kita harus percaya pada yang ghaib. Apa yang ia lakukan hanya menjalankan sesuatu yang diperintahkan. Sejak dulu ketika Pilkada berlangsung, Ia selalu mengikhtiarkan diri untuk tetap memberikan suaranya, menggunakan hak pilihnya. Hasilnya Ia serahkan pada Tuhan karena itu adalah rahasianya.

"Berapa bang?", Tanyaku tak terasa ditengah pembicaraan. Sebungkus sate sudah siap dan diberikan kepadaku.

Uang pecahan 5000-an kuberikan kepadanya, sambil berbisik di batin murah juga nie sate. Aku pun beranjak pergi meninggalkannya, keluar dari halaman masjid meneruskan perjalanan pulang ke rumah. Kebetulan aku lagi sendirian. 1 bungkus cukup bagiku, agar tidak kekenyangan karena hanya punya 1 perut. Aku pun jadi teringat pada Cagubsu No.1. Mungkin No.1 Yang dimaksud penjual sate tadi itu kepadaku. Terlintas di depanku spanduk ERAMAS bertuliskan SUMUT BERMARTABAT. Aku pun tersenyum. J

Teringat dengan kata-kata penjual sate, Timbul ide di kepalaku untuk membuat tulisan. Namun setiba di rumah, lampu rumahku mati. Pulsanya habis. Aku mencari ke tetangga untuk membeli token, juga tokennya lagi habis.

Aku harus mencari jauh. Aha, Akhirnya lampu rumah pun kembali menyala. Aku jadi teringat dengan kata-kata "Man Jadda Wa jadda" yang artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat". Siapa yang yakin dan meyakini keyakinannya pasti BERMARTABAT.

Tulisan ini pun jadi. Setelah aku habis menyantap sate 1 bungkus. Alhamdulillah.

Wassalam.

By: Syaiful Bahri

Suara Menara Qalbu (SMQ), 23/06/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun