Mohon tunggu...
Syaiful Bahri
Syaiful Bahri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Nasionalis religius,suka damai,memilih memberi karya daripada memberi janji, memotivasi dengan mengasah hati dan empati.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Keyakinan pada Perintah Tuhan

26 Juni 2018   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2018   18:18 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Untuk SUMUT 1 BERMARTABAT)

Udara cukup dingin dan langit semakin gelap. Menggoncang perutku usai sholat maghrib yang telat. Tiba-tiba mataku melihat kepul asap putih dari benda yang dibakar. Tidak jauh dari tempatku berada. Disamping bawah menara masjid.

Sepeda motor yang tadi sempat  kunyalakan. Kembali aku matikan. Aku tertarik pada benda itu. Bau harum menyengat hidungku. Menggodaku untuk melangkah mendekat.

"Bang, Tolong satenya 1 di bungkus ya!", kataku kepada penjual sate.

Sekilas ia melihat kearahku, mengganggukkan kepalanya. Kemudian tangannya sigap mengambil beberapa buah tusuk sate dan membakarnya. Sambil menunggu satenya masak dibakar di atas bara api, tangannya kembali sibuk mengupas daun pembungkus lontong dan membelah-belahnya.

Ditengah waktu itu, aku iseng berkata kepadanya,

"Bang, Ingat tanggal 27 nanti!", kataku sambil tersenyum sembari menatapnya.

Aku melihat senyumnya. Dengan tangan yang tak berhenti menyiapkan sate untukku. Ia berbicara membuka suaranya.

"Oh, pasti itu... Saya ingat!" jawabnya dengan senyuman dan melanjutkan kata-katanya.

Tidak ada sepatah kata dariku, Ia harus memilih nomor berapa. Paslon No.1 atau lainnya. Tiba-tiba aku menjadi pendengar yang baik. Aku menganggukkan kepala berkali-kali. Aku tidak menyangka laki-laki berwajah bulat bertubuh gempal itu mampu bercerita. Kata-katanya mengandung makna.

"Tuhan sendiri sudah jelas memerintahkan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun