Waktu beranjak Pukul 5 sore. Aku menyambung bacaanku yang terputus sembari meliri kearah sosok imam yang sedang bertakbir rukuk dan sujud. Sembari meyakinkan diriku kalau memang benar itu adalah CAGUB SUMUT No.1.
Aku segera bangkit dari tempatku. Beranjak mendekatinya saat sholatnya telah usai. Aku menghampiri dan berkata, "Pak Edy Ya?!" disambut dengan anggukan dan senyumnya.
Tanganku seketika  menjabat tangannya dan merangkulnya. Penuh kelembutan dan kehangatan. Aku pun kembali bertanya kepadanya, "Dari mana Pak?"
"Tadi ada keperluan dan mampir kemari", jawabnya sambil tersenyum. Karena ketinggalan waktu Asharnya. Ditengah perbincangan itu, makmun yang bersamanya mendekat, Ia tidak menyangka kalau sudah berimam bersama Cagub Sumut 1. Aku geli, kirain tadi ajudannya  Pak Edy Rahmayadi.
Bersama sang jendral dengan Alquran yang masih ada ditanganku membuat aku bangga. Bersyukur bisa berbicara berdua sembari berjalan keluar dari dalam mesjid. Kedatangannya membuat beberapa jemaah yang masih ada terkejut. Pelukan dan rangkulan penuh haru dari seorang jemaah kepada Edi Rahmayadi. Ada doa-doa dan harapan yang keluar dari bibirnya. Seiring Isak tangis yang kudengar.
Anak-anakpun menyambut dan berebut salam kepadanya. Di penghujung hari Ramadhan kehadirannya di Masjid Muslimin Tanjung sari Jln. Setia Budi Medan membawa kegembiraan pada mereka. Â Aku pun berteriak, "Ini Gubernur kita".
Untuk  SUMUT 1 BERMARTABAT. Semoga!
By: Syaiful Bahri
Suara Menara Qalbu (SMQ)
Kp.Pon, Sergei, 20/06/2018