Demi Allah yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang puasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada bau kesturi. Dan bagi orang puasa ada dua kegembiraan. Apabila dia berbuka dia gembira dengan bukaannya dan apabila dia menemui Tuhannya (meninggal) dia gembira dengan puasanya. (Muslim: hadis 1117).
Adapun aspek-aspek pengendalian diri yang terkandung dalam ibadah puasa antara lain adalah :
> Puasa untuk meredam amarah atau kesehatan emosional.
> Puasa melatih kesabaran.
 > Puasa meningkatkan kecerdasan emosional.
 > Puasa untuk membentuk kematangan diri (konsistensi dan kejujuran)
Berpuasa pada bulan Ramadhan bagi kaum Muslimin, secara hakikat, bukan hanya menahan dahaga dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi lebih dari itu adalah suatu latihan psikis, mental dan tentu saja fisik biologi. Secara psikis orang yang menjalankan puasa akan semakin memiliki jiwa dan perilaku sehat dan tentunya menjauhkan pikiran dan perbuatan dari hal-hal yang bisa mencederai hakikat berpuasa, sehingga kedepan bisa menjadi orang yang berakhlak mulia.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan masyarakat luar yang masih belum sadar akan hubungan antara islam dan kesehatan.
Oleh : Syaiful Aziz Nur'Ali
Daftar Pustaka
Herawati, I. (2005). Sholat dan Kesehatan. publikasiilmiah.ums.ac.id. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/876
Husin, A. F. (2014). Islam dan kesehatan. Islamuna: JurnalStudi Islam. http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/567
Rahmanto, O. D., & Manto, C. (2021). AnalisisTeologi Kesehatan TentangPandemi Virus Covid-19 Perspektif Al-Qur'an. Mashdar: JurnalStudi Al-Qur'an Dan .... https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/mashdar/article/view/2405
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H