Namun, tidak ada sistem ekonomi yang abadi. Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, tekanan terhadap sistem semakin meningkat akibat beberapa faktor kunci:
Defisit Perdagangan dan Tekanan terhadap Dolar
Amerika Serikat, sebagai jangkar sistem, mulai mengalami defisit neraca perdagangan yang kronis, sementara negara-negara Eropa dan Jepang semakin kompetitif dalam perdagangan global.Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah AS
Perang Vietnam dan program Great Society yang dicanangkan oleh Presiden Lyndon B. Johnson menyebabkan meningkatnya defisit fiskal AS, yang memicu tekanan terhadap dolar.-
Ketidakmampuan Dolar AS Menjaga Paritas dengan Emas
Meningkatnya jumlah dolar di luar negeri tidak lagi dapat ditopang dengan cadangan emas yang mencukupi. Kepercayaan terhadap dolar mulai menurun, dan beberapa negara mulai menuntut konversi dolar mereka ke emas, menguras cadangan emas AS. Spekulasi dan Serangan terhadap Dolar
Para pelaku pasar mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai tukar tetap, menyebabkan serangan spekulatif terhadap dolar dan mata uang utama lainnya.
Puncaknya terjadi pada 15 Agustus 1971 ketika Presiden Richard Nixon secara sepihak mengakhiri konvertibilitas dolar ke emas, sebuah langkah yang dikenal sebagai Nixon Shock. Keputusan ini mengakhiri sistem Bretton Woods dan menandai era baru nilai tukar mengambang (floating exchange rate).
Dampak dan Warisan The Bretton Woods System
Runtuhnya sistem ini membuka babak baru dalam sistem moneter global. Beberapa dampak utama dari kolapsnya Bretton Woods antara lain:
Munculnya Sistem Nilai Tukar Mengambang
Sebagian besar mata uang utama dunia kini beroperasi dengan sistem nilai tukar mengambang, yang ditentukan oleh mekanisme pasar dan kebijakan moneter masing-masing negara.Dominasi Dolar AS dalam Keuangan Global
Meski tidak lagi didukung oleh emas, dolar tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia. Fenomena ini dikenal sebagai Exorbitant Privilege, di mana AS dapat terus mencetak dolar tanpa batasan emas.Ketidakstabilan Finansial Global
Tanpa aturan ketat Bretton Woods, dunia mengalami beberapa krisis keuangan besar, termasuk Krisis Finansial Asia 1997 dan Krisis Keuangan Global 2008.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!