Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembali ke Buku Cetak, Papan Tulis dan Kapur Tulis.

27 Januari 2025   19:17 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempertahankan Nilai Tradisional dalam Era Modern

Teknologi memang menawarkan efisiensi, tetapi tidak semua efisiensi membawa manfaat optimal. Proses belajar bukan hanya tentang seberapa cepat kita bisa menyerap informasi, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami, merenungkan, dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Papan tulis dan kapur mengajarkan peserta didik untuk menghargai proses, melatih kesabaran, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Dalam konteks budaya, penggunaan papan tulis dan buku cetak juga memperkuat nilai-nilai lokal. Banyak buku cetak yang ditulis dengan konteks budaya dan kearifan lokal, berbeda dengan konten digital yang cenderung seragam dan global. Dengan mendukung buku cetak, kita turut melestarikan identitas budaya dalam pendidikan.

Mengintegrasikan Teknologi Secara Bijak

Tentu saja, seruan untuk kembali menggunakan papan tulis dan buku cetak bukan berarti menolak teknologi sepenuhnya. Teknologi tetap memiliki tempatnya dalam pendidikan, terutama untuk mendukung riset, akses informasi global, dan komunikasi jarak jauh. Namun, penting bagi kita untuk menempatkan teknologi sebagai pelengkap, bukan pengganti.

Integrasi teknologi dapat dilakukan dengan bijak, misalnya menggunakan buku cetak untuk materi pokok, sementara teknologi digunakan untuk eksplorasi lebih lanjut. Dengan cara ini, peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang seimbang antara interaksi langsung dan eksplorasi digital.

Membangun Sistem Pendidikan yang Berkelanjutan

Keputusan untuk kembali menggunakan buku cetak, papan tulis, dan kapur juga harus diiringi dengan perbaikan sistem pendidikan secara keseluruhan. Pemerintah perlu memastikan distribusi buku cetak yang merata ke seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil. Pelatihan bagi guru untuk memaksimalkan penggunaan alat-alat tradisional ini juga menjadi keharusan.

Selain itu, kurikulum perlu dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong penggunaan media yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam mata pelajaran yang membutuhkan visualisasi kompleks, papan tulis bisa menjadi alat yang sangat efektif. Di sisi lain, untuk materi yang membutuhkan data terkini, teknologi digital dapat digunakan sebagai pendukung.

Reflektif

Dalam perjalanan menuju pendidikan yang lebih baik, kita sering kali terjebak dalam ilusi bahwa teknologi adalah jawaban untuk segala masalah. Namun, pendidikan yang sejati tidak hanya tentang kecepatan dan kecanggihan, melainkan tentang kedalaman dan esensi. Papan tulis, kapur, dan buku cetak mungkin tampak kuno, tetapi nilai-nilai yang mereka tawarkan tetap relevan hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun