Pemerintah perlu fokus pada pembangunan kawasan industri baru yang dilengkapi dengan infrastruktur modern, seperti pelabuhan, jalan, dan jaringan listrik. Kawasan industri berbasis klaster seperti di Batang, Jawa Tengah, dapat menjadi model pengembangan.
2. Pengembangan Industri Berbasis Teknologi
Re-industrialisasi harus mengintegrasikan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi. Hal ini sejalan dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 yang mendorong efisiensi dan inovasi.
3. Mendukung UMKM dan Industri Kreatif
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menjadi tulang punggung industrialisasi dengan memberikan perhatian pada peningkatan akses pembiayaan, pelatihan, dan transformasi digital.
4. Mengembangkan Industri Hijau dan Berkelanjutan
Re-industrialisasi harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Pemanfaatan energi terbarukan, pengelolaan limbah industri, dan praktik produksi ramah lingkungan perlu menjadi prioritas utama.
5. Reformasi Kebijakan
Re-industrialisasi memerlukan kebijakan yang mendukung, seperti insentif pajak untuk investor industri, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan penyederhanaan perizinan.
Tantangan yang Dihadapi
Proses re-industrialisasi tidak terlepas dari tantangan, baik di tingkat nasional maupun global. Tantangan utama meliputi: