Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

New World

Digitalisasi dan Ancaman Terhadap Identitas Lokal

11 Januari 2025   10:44 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:44 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

6. Ketahanan Budaya Lokal di Tengah Digitalisasi

Meskipun digitalisasi menghadirkan tantangan besar, ini juga bisa menjadi peluang untuk melestarikan budaya lokal. Misalnya, teknologi digital dapat digunakan untuk mendokumentasikan seni, bahasa, dan tradisi lokal agar tidak punah. Namun, keberhasilan ini membutuhkan komitmen untuk memprioritaskan pelestarian budaya daripada mengejar popularitas global.

7. Strategi untuk Menjaga Identitas Lokal

Untuk melawan ancaman digitalisasi terhadap identitas lokal, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Pendidikan Budaya: Memasukkan elemen budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan agar generasi muda mengenal dan mencintai warisan mereka.
  • Promosi Digital yang Berimbang: Menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan budaya lokal tanpa mengurangi esensinya.
  • Regulasi Konten: Mendorong platform digital untuk memberikan ruang bagi konten lokal, misalnya melalui kebijakan kuota budaya lokal.
  • Inovasi dalam Tradisi: Mengadaptasi budaya lokal dengan cara yang relevan di era digital tanpa kehilangan maknanya.

Digitalisasi adalah pedang bermata dua bagi identitas lokal. Di satu sisi, ia menawarkan peluang untuk memperluas akses budaya ke dunia luar. Namun, di sisi lain, ia juga menghadirkan ancaman homogenisasi budaya dan kehilangan nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, kita harus bersikap bijak dalam mengadopsi teknologi digital, memastikan bahwa identitas lokal tetap menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun